Halaman:Rimba-Rimba.pdf/136

Halaman ini tervalidasi

Rimba-Rimba

dipakai ayahnya dulu, ia tak mengenal jenis senjata modern lainnya.

"Dengan ini perjuangan PRRI akan semakin mudah," kata Mangkuto. "PRRI tidak akan melupakan jasa kalian."

Johan hanya mengangguk kecil.

"Bagaimana sekarang?" tanya Johan.

"Kita bawa senjata seperlunya, yang lainnya disembunyikan dulu, sebelum dijemput pasukan lain. Kita segera ke Sungai Abu."

"Sungai Abu?"

"Ya."

"Untuk apa?"

"Untuk apa? Ha ha…..”

"Karena yang kalian cari ada di sana?"

"Siapa?"

"Siapa lagi. Coba tebak?"

"Jangan main teka-teki dalam situasi seperti ini Uda."

"Buya..."

"Buya apa?"

"Coba tebak..."

"Saya tidak bisa menebak?"

"Jangan bercanda, kamu pasti bisa menebak?"

"Buya?"

Kening Johan berkerut.

"Malin Mandaro..." ujar Mangkuto.

"Apa?"

Mereka terlonjak. Bagaimana mungkin Mangkuto bisa kenal dengan Buya.

Berarti sekarang langkah mereka untuk menemukan buya akan semakin dekat.

120