Halaman:Sarinah.pdf/14

Halaman ini telah diuji baca

BAB II

LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

Allah telah berfirman, bahwa Ia membuat segala hal berpasang-pasangan. Firman ini tertulis dalam surat Yasin ayat 36: “Maha mulia lah Dia, yang menjadikan segala sesuatu berpasang-pasangan”; dalam surat Az-Zukhruf ayat 1.2: “Dan Dia yang menjadikan segala hal berpasang-pasangan dan membuat bagimu perahu-perahu dan ternak, yang kamu tunggangi”; dalam surat Adz Dzariyat ayat 49: “Dan dari tiaptiap barang kita membuat pasang-pasangan, agar supaya kamu ingat”. Perhatikan: Segala barang, segala hal. Jadi bukan saja manusia berpasang-pasangan, bukan saja kita ada lelakinya dan ada wanitanya.


Binatang ada jantannja, bunga-bungapun ada lelakinya dan perempuannya, alam ada malamnya dan siangnya-, barangbarang ada kohesinya dan adhesinya, tenaga-tenaga ada aksinya dan reaksinya, elektron-elektron ada positifnya dan negatifnya, segala kedudukan ada these dan anti-thesenya.

Ilmu yang maha hebat, yang maha mengagumkan ini telah keluar dari Mulutnya Muhammad s.a.w. ditengah-tengah padang pasir, beratus-ratus tahun sebelum di Eropa ada maha-guru maha-guru sebagai Maxwell, Pharaday, Nicola Tesla, Descartes, Hegel, Spencer, atau William Thompson.

Maha bijaksanalah Mulut yang mengikrarkan perkataanperkataan itu, maha hikmatlah isi yang tercantum di dalam perkataan-perkataan itu! Sebab di dalam beberapa perkataan itu saja termaktublah segala sifat dan hakekat alam!


Alam membuat manusia berpasang-pasangan. Laki-laki tak dapat ada jika tak ada perempuan, perempuan tak dapat ada jika tak ada laki-laki. Laki-laki tak dapat hidup normal dan

subur tak dengan perempuan, perempuan pun tak dapat hidup normal dan subur tak dengan laki-laki. Olive Schreiner, seorang idealis perempuan bangsa Eropa, di dalam bukunya “Drie dromen in de Woestijn”, pernah memperlambangkan lelaki dan perempuan itu sebagai dua makhluk yang terikat satu kepada yang lain oleh satu tali gaib, satu “tali hidup”, -

14