Halaman:Sarinah.pdf/22

Halaman ini telah diuji baca

nyata mendapat kedudukan yang lebih menguntungkan. Sebagai makhluk perseksean, sebagai geslachtswezen, perempuan nyata terjepit, sebagaimana ia sebagai makhluk masyarakat atau makhluk sosial juga terjepit. Laki-laki hanya terjepit sebagai makhluk sosial saja di dalam masyarakat sekarang ini, tapi perempuan adalah terjepit sebagai makhluk sosial dan sebagai makhluk perseksean.


Alangkah baiknya masyarakat yang sama adil di dalam hal ini. Yang sama adil pula di dalam segala hal yang lain-lain. Saya akui, adalah perbedaan yang fundamentil antara lelaki dan perempuan. Perempuan tidak sama dengan laki laki, laki-laki tidak sama dengan perempuan. Itu tiap-tiap hidung mengetahuinya. Lihatlah perbedaan antara tubuh perempuan dengan tubuh laki-laki; anggota-anggotanya lain, susunan anggotanya lain, fungsi-fungsi anggotanya (pekerjaannya) lain. Tetapi perbedaan bentuk tubuh dan susunan tubuh ini hanyalah untuk kesempurnaan tercapainya tujuan kodrat alam, yaitu tujuan mengadakan turunan, dan memelihara turunan itu. Untuk kesempurnaan tercapainya tujuan alam ini, maka alam mengasih anggota-anggota tubuh yang spesial untuk fungsi masing-masing. Dan hanya untuk kesempurnaan tercapainya tujuan kodrat alam ini, alam mengasih fungsi dan alat-alat “kelaki-lakian” kepada laki-laki, dan mengasih fungsi serta alat-alat “keperempuanan” kepada perempuan: Buat laki-laki: memberi dzat anak; buat perempuan: menerima dzat anak, mengandung anak, melahirkan anak, menyusui anak, memelihara anak. Tetapi tidaklah perbedaan-perbedaan ini harus membawa perbedaan perbedaan pula di dalam perikehidupan perempuan dan laki-laki sebagai makhluk masyarakat.

Sekali lagi: ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Tetapi sekali lagi pula saya ulangi di sini, bahwa perbedaanperbedaan itu HANYALAH karena dan untuk tujuan kodrat alam, yakni HANYALAH karena dan untuk tujuan perlaki isterian dan peribuan saja. Dan sebagai tadi saya katakan, kecuali perbedaan tubuh, untuk hal ini adalah perbedaan

22