Halaman:Sarinah.pdf/25

Halaman ini telah diuji baca

tidak-tajamnya fikiran maka perempuan musti selalu lebih pandai dari kaum laki-laki!

Ya, kalau betul ketajaman akal tergantung dari banyak sedikitnya otak! Tetapi bagaimana kenyataan? Bagaimana hasil penyelidikan otaknya orang-orang yang termasyhur sesudah mereka mati? Ada ahli-ahli fikir yang banyak otaknya, tetapi ada pula harimau-harimau fikir yang tidak begitu banyak otaknya! Cuvier, itu ahli fikir, otaknya 1.830 gram, Byron itu penyair besar, 1.807 gram, Mommsen 1.429,4 gram, tetapi gembong ilmu hitung Gausz hanya 1.492 gram, ahli faIsafah Hermann hanya 1.358 gram, (di bawah "nomor"!), gajah faIsafah dan ilmu hitung Leibniz hanya 1.300 gram (di bawah "nomor"!), jago phisica Bunsen hanya 1.295 gram (di bawah "nomor"!), kampiun politik Perancis Gambetta hanya 1.180 gram (malahan di bawah "nomor-perempuan" sama sekali!).

Sebaliknya, Broca, itu ahli fisiologi Paris yang termasyhur, pernah mengukur isi tengkorak-tengkorak manusia dari Zaman Batu, – dari zaman tatkala manusia masih biadab dan bodoh! – dan ia mendapat hasil rata-rata 1.606 cms, satu angka yang jauh lebih tinggi daripada angka-angka isi tengkorak dari zaman sekarang. Malahan teori "lebih banjak otak lebih pandai" ini ternyata pula menggelikan, sebab Bischoff pernah menimbang otak mayat seorang kuli biasa, – tentu seorang-orang bodoh -, dan dia mendapat record 2.222 gram!, sedang Kohlbrugge berkata, bahwa "otak orang-orang yang gila atau idioot sering sekali sangat berat"! Dari mana orang masih mau tetap menuduh bahwa orang perempuan kurang tajam fikiran, karena orang perempuan kurang banyak otaknya kalau dibandingkan dengan orang laki-laki?

Tidak, "alasan otak" ini adalah alasan kosong. "Alasan otak" ini sudah lama dibantah, dihantam, dibinasakan oleh ilmu pengetahuan! Bebel di dalam bukunya mengumpulkan ucapan-ucapan ahli wetenschap tentang "alasan otak" ini. Raymond Pearl berkata: "Tidak ada satu bukti, bahwa antara ketajaman akal dan beratnya otak ada perhubungan satu dengan yang lain"; Duckworth menetapkan: "Tidak ada bukti, bahwa manusia yang banyak otaknya itu tentu orang yang

25