Halaman:Sastra Lisan Minangkabau.pdf/11

Halaman ini telah diuji baca

KATA PENGANTAR

Pepatah, pantun dan mantra sebagai bagian dari pelengkap adat yang hidup dalam masyarakat Minangkabau, diwariskan dari suatu generasi ke generasi dalam bentuk tutur kata tradisional yang merupakan bagian dari sastra lisan Minangkabau.

Sebagai sastra lisan bentuk ini disampaikan dari mulut ke mulut.

Tim peneliti berusaha mengumpulkannya dengan maksud agar karya sastra lisan tersebut dikembangkan, ditingkatkan dan dibaca oleh generasi yang akan datang. Hal ini sesuai pula dengan apa yang diputuskan oleh Seminar Pengembangan Sastra Daerah yang diadakan di Jakarta pada tanggal 13 sampai dengan 16 Oktober 1975 yang lalu baik dalam hubungannya dengan usaha penelitian maupun dalam rangka usaha peningkatan perguruan tinggi dan lembaga-lembaga penelitian dalam bidang pengetahuan sastra daerah.

Pelbagai rangkaian kemusykilan ditemui dalam pelaksanaan tugas ini, antara lain dalam usaha mencari penutur, terutama penutur mantra yang di daerah Minangkabau sudah makin berkurang di samping pola kerja dan tata laksana yang belum sempurna. Namun semua kemusykilan ini dapat diatasi berkat ketekunan dan rasa tanggung jawab staf pelaksana serta keterbukaan dan bantuan yang diberikan oleh: Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatra Barat, para bupati, camat, wali nagari, dan dinas-dinas; Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Sumatra Barat; Rektor IKIP Padang; ninik mamak, cerdik pandai, pemuda dan pemuka masyarakat lainnya, serta para penutur dan pawang, yang turut menunjang penelitian ini.

Kepada semua pihak yang tersebut di atas, kami mengucapkan terima kasih.

ix