Halaman:Sejarah Kota Banjarmasin.pdf/111

Halaman ini telah diuji baca

101


diadakan hubungan kerja sama dengan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Tingkat I Kalimantan Selatan. Oleh Bidang Permuseuman, serta Kepurbakalaan Kalimantan Selatan telah diadakan penggalian dan penelitian yang lebih seksama terutama pada: bekas Candi Agung di Amuntai dan rumah-rumah Banjar yang punya ciri khas "Bubungan Tinggi" di Martapura. Wisata budaya semakin menarik bagi wisatawan setelah diresmikan Museum Lambung Mangkurat di Banjarbaru tahun 1979 sebagai pusat informasi budaya dan kepurbakalaan daerah Kalimantan Selatan dan diresmikannya Mesjid Raya Sabilal Muhtadin pada tahun 1981 di Banjarmasin dengan fungsinya selain tempat ibadah juga sebagai pusat kegiatan Islam. Khususnya kedua obyek tersebut di atas, sangat banyak mendapat perhatian dan kunjungan para wisatawan asing maupun domestik.

3) Wisata Alam/Rimba

Dimungkinkan oleh keadaan alam Kalimantan Selatan yang kaya dengan hutan belantara dengan pepohonan tropis, dan menghilir riam dengan menggunakan rakit bambu. Keadaan hutan yang masih dianggap perawan tersebut teryata mengundang banyak minat bagi wisatawan asing maupun domestik/lokal, khususnya bagi grup pecinta alam untuk mengadakan "Adventure Tour". Misalnya ke daerah terpencil Datar Alai, dan Suku Terasing Loksado yang sudah populer. Kini tengah diadakan suatu perencanaan untuk membuat route wisata alam yang benar-benar adventure, yaitu dari Batu Licin ke daerah Loksado Kandangan dengan menembus gunung dan hutan belantara. Kerja sama penjajagan akan dilaksanakan dengan grup pecinta alam.

4) Pengembangan dan Pembinaan Obyek Wisata

Pengembangan, pembinaan dan pengelolaan obyek wisata yang berjumlah 108 buah, sebagian kini ditangani oleh Pemerintah Daerah Tingkat II setempat dan pengusaha swasta. Di samping itu, kami menginventarisasi beberapa obyek wisata