Halaman:Sejarah Kota Banjarmasin.pdf/136

Halaman ini telah diuji baca

126

terletak Kantor Pemda Tk. II Banjarmasin yang biasa disebut Kodamar, karena sebelumnya Markas Angkatan Laut. Kemudian ditemukan pelabuhan Lama. Tentu saja pelabuhan ini zaman Belanda merupakan pelabuhan baru. Pelabuhan ini tempat bertambatnya kapal-kapal besar. ke luar negeri dan ke pulau Jawa atau antar pulau.

Kiri-kanan jalan Pasar Lama terdapat toko-toko pedagang kain, ragi, brng pecah belah, perangkat bangunan dan jual makanan dan minuman. Jalan pasar terus ke Belitung, terdapat simpang empat D.I. Panjaitan. Di jalan ini dibangun beberapa kantor KPN, Markas Kepolisian Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kantor PU, Kodam X Lambung Mangkurat, Departemen Agama. Lazimnya jalan ini disebut Jalan Jawa. Sesudah persimpangan ini, pada jalan Perintis Kemerdekaan dijumpai pula Simpang Empat Belitung, yang memotong jalan S. Parman. Kiri kanan jalan S. Parman dibangun rumah orang-orang kaya dan pejabat, dan kantor-kantor, terutama Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, KPN lama, Daerah Kepolisian, Kantor Militer, dan Rumah Sakit Islam. Jalan S. Parman memanjang arah ke utara yang berhenti pada sebuah jembatan di Sungai Miai. Menyeberang jembatan ini telah memsuki jalan Kayu Tangi. Jalan Kayu Tangi merupakan jalan terbaru yang tembus ke Kabupaten Barito Kuala. Bangunan-bangunannyapun baru, terutama Perumnas, Kayu Tangi I dan II, Komplek UNLAM, SMPS, SPK, Rumah Sakit Jiwa, Kantor BKKBN Kotamadya Banjarmasin, dan Taman Budaya Propinsi Kalimantan Selatan.

Pada Jalan Lambung Mangkurat tepatnya di depan Kantor Kodim terdapat simpang tiga. Jalan ini disebut jalan Hasanuddin HM. Di pertengahan jalan Lambung Mangkurat terdapat simpang empat yang dikenal simpang empat Gereja, belok ke kiri jalan Bank Rakyat aau Jalan Pangeran Samudera, belok arah ke kanan jalan Belasung.