Halaman:Sejarah Kota Banjarmasin.pdf/137

Halaman ini telah diuji baca

127

Pada jalan Hasanuddin, kiri kanannya terdapat toko-toko besar. Bertemu dengan pertigaan tepatnya di depan bioskop RIA, merupakan pusat-pusat pertokoan Kodamadya Banjarmasin, terus melingkar atau menyeberang bertemu dengan jembatan Antasari dan berputar bertemu dengan Pasar Baru. Pusat pertokoan ini dapat disebut pasar utama, terutama pasar Sudimampir I, II, III dan IV; Pasar baru I dan II akan diuraikan di bawah ini.17).

Kapasitas penampung pelabuhan lama Banjarmasin sudah tidak memadai lagi untuk kehidupan modern. Karena itu dibangunan pelabuhan baru Tri Sakti. Jika melalui sungai dari pelabuhan mudik ke hulu yang kita lihat adalah barisan lanting-lanting dan rumah-rumah sepanjang sungai. Sampai pada muara Kuin terdapat pasar terapung di atas air, dan pasar terapung di Muara Mantuil18).

Di seberang Kantor Gubernur terdapat kampung Cina atau Pacinan. Rumah kebanyakan Cina-Cina yang kaya berbentuk rumah besar yang khas bangunannya dengan bahan kayu ulin dan diplester dengan semen.

Kalau menyeberang jembatan Antasari tepat ujungnya bertemu pada sebelah kanan pasar Gelora pagi dan siang, di sebelah kiri bertemu pasar Antasari dan Pasar Kasbah.

Pada saat ini jumlah pasar yang berada di wilayah Kodamadya Banjarmasin sebanyak 33 buah pasar, terdiri atas: pasar utama (8 buah), pasar primer atau pasar kebutuhan pokok (10 buah), dan pasar lingkungan (15 buah). Pasar utama terdiri atas: Pasar Sudimampir I, Pasar Sudimampir II, Pasar Sudimampir III, Pasar Sudimampir IV, Pasar Baru I, Pasar Baru II, Pasar Lima (siang), dan Pasar Lima (malam). Pasar Primer terdiri atas Pasar Ramai (Lama), Pasar Lama (malam), Pasar Samudera (Ujung Murung), Pasar Besar (Ujung Murung), Pasar Belauran I, Pasar Belauran II, Pasar Gelora Pagi, Pasar Gelora Siang, Pasar Gelora Malam, dan Pasar Telawang. Pasar Lingkungan terdiri