Halaman:Sejarah Kota Banjarmasin.pdf/53

Halaman ini telah diuji baca

43

duduk akibat arus urbanisasi yang cukup tinggi, sekalipun pemerintah daerah bersama-sama pihak swasta masih mampu menyediakan sarana-sarana kebutuhan untuk mengimbangi pertambangan penduduk tersebut. Tetapi hal ini nampaknya hanya akan memancing arus urbanisasi yang lebih deras lagi.

Pada prinsipnya ada dua faktor yang menyebabkan urbanisasi, yaitu:

I) Push Faktor (daya pendorong)

Pada umumnya yang menyebabkan timbulnya urbanisasi adalah terdorong oleh keadaan sosial seseorang di tempat asalnya. Misalnya: sempitnya lapangan kerja di daerah asal seseorang itu, untuk mencari lapangan pekerjaan terpaksa pergi ke kota yang dianggap mempunyai banyak kesempatan untuk memperoleh pekerjaan yang cukup baik. Dan juga pendidikan yang terbatas di daerah asal menyebabkan seseorang harus pindah ke kota untuk dapat menuntut ilmu yang lebih tinggi dan lebih baik.

2) Pull Faktor (daya penarik)

Perpindahan penduduk ke kota karena adanya gambaran kehidupan yang lebih menarik. Misalnya: Kota dianggap lebih menarik karena adanya fasilitas transportasi, pendidikan, penerangan, tempat-tempat rekreasi, kesempatan kerja yang bagus dan hasil yang baik.

Akibat mengalirnya urbanisasi dari pedesaan ke kota maka penduduk Kotamadya Banjarmasin menjadi padat. Bagi mereka yang tidak beruntung mengadu nasib di kota akan tergelincir ke dalam kehidupan miskin sedangkan kembali ke desa mata pencaharian susah.

Akibat dari hal ini pulalah di kota akan bertambah kelompok orang-orang yang tidak mempunyai mata pencaharian tetap sehingga menimbulkan atau menambah pengangguran, pengemis, tunawisma,23) Hal tersebut terutama terlihat pada