Halaman:Seni Patung Batak dan Nias.pdf/102

Halaman ini tervalidasi
Gambar 67

c. Patung Tongkat Tunggal Panaluan Karo (tongkat guru)

Tongkat tunggal panaluan yang terdapat di daerah Karo, mempunyai keunikan tersendiri, berbeda dengan tongkat tunggal panaluan yang terdapat di daerah Toba. Dari pangkal bagian atas sampai ke bawah secara berjenjang diukir bentuk antropomorfis dan zoomorfis. Pemaduan figus yang berlainan jenis sebagai ekspresi seniman pengukirnya, jelas mewujudkan bentuk dekorasi yang indah, selain dari pada itu senimannya juga memberikan gambaran karakter kehidupan orang-orang Batak zaman dahulu.

Melihat dari bentuknya tongkat tunggal panaluan tidak hanya berfungsi praktis, lebih dari itu juga mengandung nilai-nilai simbolis magis. Variasi yang dekoratif dari perpaduan aneka figur-figur sebagai komposisi antara figur sebelas atas dengan figur bagian bawah sedemikian rupa diolah sehingga terjadi suatu penyatuan bentuk yang estetis. Hal inilah yang membuat kita kagum atas prestasi yang dicapai oleh pengukirnya, justru penataan dari berbagai figur dengan ungkapan plastis yang kompleks diperlukan perasaan estetis yang luas dan dalam.

Detail patung yang terdiri dari sebelas figur manusia, dari bagian atas hingga di pertengahan tongkat bentuknya tidak dipahat secara anatomis namun memberi kesan kepada suatu keluarga yang dihimpun oleh adat yang kuat (daliha na tolu), sehingga terwujud suatu kesatuan yang tak tergoyahkan oleh siapapun.

93