Halaman:Seni Patung Batak dan Nias.pdf/108

Halaman ini tervalidasi
Alat-alat yang bentuknya masih primitif seperti kapak batu yang dipakai oleh nenek moyang, umumnya tidak dikete­temukan lagi, namun hasil peninggalan kultur megalit yang bertebaran di Tapanuli Utara, Simalungun, Pakpak Dairi, Karo, Angkola dan di beberapa daerah lainnya. Sejak semula, telah diuraikan bahwa suku-suku Batak umumnya percaya akan adanya roh-roh di segala tempat. Demikian pula pada kayu dan batu. Karenanya bahan-bahan kayu dan batu terse­but umumnya sebelum diproses, terlebih dahulu diadakan upacara ritual sesuai anutan kepercayaan seperti yang diurai­kan di atas. Terlebih apabila patung yang akan dibuat adalah patung yang menggambarkan nenek moyang. Oleh karenanya tidak aneh bahwa untuk memperoses sebuah patung mema­kan waktu yang cukup lama, sebab mulai menebang sampai kepada memproses, pengadaan tukang (pemahat) tetap dilak­sanakan menurut adat.
Menurut kepercayaan pemahatnya diberikan persyaratan­-persyaratan berupa sesajen di samping upah-upah (dipasu­-pasu) menurut adat dengan maksud agar pemahatnya mempe­roleh kekuatan lahir dan batin baik waktu dimulai sampai ke­pada akhir pembuatan.
Dengan demikian jelaslah untuk mengerjakan sebuah patung memerlukan pembiayaan yang sangat besar pula, terlebih lebih biaya pada waktu pesta penyelesaian dan peresmian patung itu. Biaya yang lebih besar dilakukan dikala memang­gil roh nenek moyang untuk ditempatkan pada tubuh patung itu. Acara ini menurut lazimnya diadakan tujuh hari tujuh malam dengan mengadakan pesta tetabuhan dan mengorban­kan berpuluh ekor babi ataupun kerbau.
Disaat pesta inilah patung-patung itu disucikan dalam arti roh nenek moyang dimasukkan kedalam tubuh patung itu.
Bahan warna.
Berdasarkan data dokumentatif penjelasan-penjelasan pandai ukir, bahan-bahan warna yang dipergunakan adalah warna hitam, putih dan merah serta beberapa bahan warna lainnya seperti warna kuning, hijau yang lazim dipakai pada ornamen-ornamen Karo yang justru banyak mempergunakan warna-warna tersebut di atas.

99