Halaman:Seni Patung Batak dan Nias.pdf/147

Halaman ini tervalidasi
Fungsi Topeng
Seni topeng digolongkan kepada seni plastik, diciptakan sebagai sarana pemujaan terhadap nenek moyang berdasarkan kepercayaan masyarakat Batak pada masa yang lalu.
"Jadi topeng adalah salah satu alat (media) untuk memanggil roh nenek moyang yang digambarkan dalam ujud topeng ter­sebut. Memang menghormati nenek moyang yang dianggap se­bagai suatu kepercayaan yang benar dan murni. Jadi dengan demikian sudah dapat kita rasakan bahwa adanya topeng itu mula-mula pada upacara kamatian"12)
Dilihat dari bentuknya topeng Batak selain mempunyai nilai estetis juga mempunyai ciri yang tersendiri jika dibandingkan dengan topeng-topeng lain di Indonesia.
Hal ini jelas terlihat dari bentuk dan gaya pada topeng (tembut) yang terdapat di daerah Karo.

Di segi lain seperti yang telah dikemukakan terdahulu bahwa pandangan hidup yang utama yang melandasi sikap masyarakat Ba­tak, menunjukkan kesetiaan akan adat dan tradisi disamping keper­cayaan di dalam mengisi kebutuhan spriritual, antara lain sarana pada waktu melakukan ritus keagamaan (kepercayaan) terhadap ritus ne­nek moyang, dan sarana-sarana lain seperti pendidikan dan etika kehidupan. Hal inilah yang menyebabkan bahwa fungsi topeng Ba­tak pada umumnya mengandung fungsi magis dan religius, lebih dari pada itu fungsi topeng itu dianggap sebagai alat yang dapat mem­beri keberkatan dan pelindung kerajaan. Kesenian tradisional masya­rakat Batak yang terdiri dari berbagai suku terutama di daerah pede­saan, seni topeng sebagai warisan leluhur nenek moyang tidak hanya dipakai sebagai ritus keagamaan, tetapi dibuat juga sebagai gambaran kehadiran nenek moyang, disamping alat (sarana) pemanggil roh­-roh leluhur yang dianggap sakti dikala masyarakat (penduduk) di pedesaan itu ditimpa malapetaka seperti kemarau yang panjang yang dapat memusnahkan hasil pertanian, penyakit, dan kematian.

––––––––––––––––––––––––

12) Kuswadji Kawindra Susanto dan Rachma di RS, Sekelumit Sejarah Topeng Indone­sia, Topeng-topeng Klasik Indonesia, Panitia Topeng Klasik Indonesia, Art Gallery Seni Sono, Yogyakarta, 20 - 31 Mai 1970, halaman 7.

138