Halaman:Seni Patung Batak dan Nias.pdf/150

Halaman ini tervalidasi
Bahan, alat dan proses pembuatan topeng Batak
Dilihat dari hasilnya seni topeng Batak bahan-bahan yang dipa­kai terdiri dari bahan kayu yang keras disebut kayu sangketten. Un­tuk pembuatan paruh burung (burung si gurda-gurdi) dibuat dengan bahan kayu yang sama, sedang kerangka (badan burung) muat untuk satu orang terbuat dari bahan bambu, kemudian kerangka tersebut ditutup dengan kain dan diberi boneka yang terdiri dari bahan ijuk.
Proses pembuatannya, terdiri dari kayu bulat diukir dengan kebutuhan, kemudian pada bagian dalam dibuat berlubang muat untuk kepala orang. Setelah di disain kayu tersebut dipahat (ditatah) sedemikian rupa sebingga berbentuk wajah manusia. Tebal topeng di­buat setipis mungkin sehingga tidak terlalu berat.
Pada uraian-uraian yang kami kemukakan pada Bab III ini yakni seni topeng, baik fungsi dan tujuannya, maka dibawah ini penulis berkesimpulan sebagai berikut:
  1. Seni topeng dapat digolongkan kepada seni plastis diciptakan sedemikian rupa sebagi sarana pemujaan terhadap roh-roh nenek moyang yang dapat memberikan keberkatan seperti meminta hujan dikala musim kemarau yang panjang;
  2. Seni topeng dibuat sebagai sarana pelengkap seni tari tradisio­nal Batak dalam upacara-upacara:

    Kematian,

    Hiburan rakyat,

    Penyambutan orang-orang terkemuka, dan

    Menyambut hari-hari besar Nasional.

    disamping dibuat sebagai alat dekorasi dan hasil kerajinan untuk konsumsi wisatawan-wisatawan dalam dan luar negeri (wisata­wan asing),
  3. Seni topeng dipergelarkan sebagai bahan apresiasi tentang ke­hidupan masyarakat zaman dahulu yang umumnya menganut agama (kepercayaan) animisme,
  4. Seni topeng sebagai seni tradisional masyarakat Batak khususnya, masyarakat Indonesia umumnya turut mempengaruhi wisatawan untuk lebih mengenal seni tradisional suku-suku di Indonesia,dan
  5. Seni topeng termasuk hasil kesenian daerah yang menjadi da­sar kebudayaan nasional.

141