Halaman:Seni Patung Batak dan Nias.pdf/42

Halaman ini tervalidasi
Kendatipun demikian lewat uraian-uraian di atas kiranya masih diperlukan penelitian yang lebih mendalam sebab hasil-hasil kesenian pada masa prasejarah memegang peranan penting di dalam kehidupan manusia pada zamanya baik kepentingan sosialdan tata krama adat-istiadat bagi lingkungan masyarakatnya.

C.Perkembangan Seni Patung di Daerah Batak dan Nias.

Berbicara tentang kesenian tentunya banyak masalah yang harus dikemukakan karena kesenian mempunyai cabang yang luas, yang penggolongannya meliputi seni rupa, seni suara, seni gerak dan seni sastara. Dalam tulisan ini penulis akan menguraikan di daerah Batak.
Seni patung seperti yang penulis utarakan di atas dalam pemcaraannya tidak terbatas sampai pada segi kepercayaan saja, tetapi lebih luas lagi dalam beberapa seginya, antara lain segi adat-istiadat, segi estetisnya. Sesungguhnya mengungkapkan nilai dan arti serta fungsi dari suatu hal karya seni bukanlah hal yang mudah, apalagi nilai karya seni patung yang ditinjau dari segi adat-istiadat dan kepercayaan. Hal itu justru tinjauannya tidak cukup hanya sekedar menatap pada bagian fisik dari kehadiran patung, atau sekedar melihat komposisi bentuk dan wama yang memantulkan nilai keindahan. Akan tetapi tuntutan tinjauan yang mendalam harus pula dilakukan, sampai pada tingkat motivasi atau dorongan-dorongan yang menyebabkan terwujudnya suatu karya seni, seperti seni patung yang terdapat di daerah Batak.
Berbicara tentang adat yang telah membudaya di kalangan orang-orang Batak kemudian dihubungkan dengan seni patung tradisional, yang menurut adat adalah suatu keharusan. Meskipun kelihatannya seakan-akan merupakan embel-embel saja atau jika dipandang melalui akal merupakan hal yang sepele, namun adat tidak memperhitungkan suka atau tidak suka, menerima atau tidak menerima. Jika warna putih yang mesti diselamatkan kata adat, maka putihlah yang harus diguratkan. Jika kata pengetua adat, lakukan ini supaya tidak sumbang, dan diterima pula oleh semua, maka haruslah dilakukan dengan setepat-tepatnya.
Demikianlah prinsip adat yang ketat pada masa itu sangat menentukan dalam mewujudkan suatu karya seni, apakah seni patung, seni bangunan adat tradisional, seni tari, dan lain sebagainya.

33