Halaman:Seni Patung Batak dan Nias.pdf/52

Halaman ini tervalidasi

dua orang anak, menggambarkan kasih sayang.

Perwujudan patung ini perlambang seorang tokoh yang berjiwa adil dipahat pada batu besar sebagai teladan bagi generasi penerusnya. Fungsi patung adalah penolak bala, dan pelindung warganya dari roh-roh jahat yang datang dari luar kampung.


3.Patung Kuburan.

Hampir di setiap desa di daerah Batak Toba terdapat patung dan monumen. Di desa lainnya seperti di daerah Simalungun. Dairi, Karo, Angkola Mandailing, dan Nias, agak jarang jika dibandingkan dengan di daerah Batak Toba. Kemungkinan disebabkan oleh biaya pembangunan sebuah patung/monumen terlalu mahal. Berlainan halnya dengan suku Batak Toba, mendirikan patung/monumen sebagai penghormatan terhadap nenek moyang adalah menjadi kewajiban bagi setiap keturunannya dan sudah menjadi suatu kebudayaan bagi suku Batak Toba umumnya. Hal ini sejalan dengan apa yang ditulis oleh Batara Sangti (Ompu Buntilan) lewat bukunya (Sejarah Batak):

" ... untuk menghormati ibu-bapak, telah menjadi kebudayaan tinggi suku Batak sejak dahulu kala hingga kini, baik di waktu hidup maupun setelah mati".6)

Oleh karenanya tidaklah mengherankan kita jika di setiap desa di daerah Batak Karo menemukan berbagai bentuk patung/monumen pada kuburan yang dibangun oleh setiap suku (marga) sebagai pe­ringatan terhadap nenek moyang mereka yang telah menurunkan generasi sebagai penerus keturunan suku (marga) asalnya.

––––––––––––––––––––––––

6). Batara Shangti (Ompu Buntilan) op. cit, hal. 14 lampiran III.

43