Halaman:Seni Patung Batak dan Nias.pdf/71

Halaman ini tervalidasi
Gambar 45
Patung menunggang kuda.
Motif khas patung Batak seperti ditunjukkan lewat bentuk binatang cecak atau kadal yang diletakkan pada bahagian kepala. Jenis binatang ini tidak hanya terdapat pada patung saja, tetapi dipergunakan juga sebagai hiasan pada rumah adat tradisionil sopo dan lain-lain.
Pengungkapannya masih dilekati gaya patung primitif yang memberikan sikap sosial terhadap kehidupan manusia, sesuai dengan fungsinya sebagai lambang kekuatan dan pelindung manusia dari mara bahaya. Sedang konsep estetikanya adalah gabungan empat figur yang dipahat menyatu dalam komposisi yang serasi. Fungsi patung ini adalah sebagai penutup tempayan atau guci tempat obat. Detail patung yang dipahat kerawangan tampak figur-figurnya pada bagian-bagian tertentu dikerjakan dalam bentuk plastik relif seperti tangan dan kaki makin mengecil pada bagian tubuh kuda dengan garis-garis sudutnya yang tegas. Ekor kadal dibentuk menyatu dengan ekor kuda sedemikian rupa sehingga tercipta rongga-rongga yang mempertegas bentuk patung tiga dimensional.
Di daerah Angkola bentuk patung yang menyerupai patung menunggang kuda diberi nama Si pangan anak si pangan Boru. Di Indonesikan artinya Si pemakan anak (laki-laki dan si pemakan anak-anak (perempuan).
62