Halaman:Seni Patung Batak dan Nias.pdf/97

Halaman ini tervalidasi

4. Seni patung Primitif Karo.

Kabupaten Karo di Sumatera Utara tidak hanya dikenal dengan udaranya yang segar, bunga dan hasil bumi lainnya, tetapi juga di­kenal justru kaya akan hasil karya seni rupa seperti: arsitektur ru­mah adat tradisional dengan aneka ragam corak, tenunan, anyaman, dan seni patung primitif.

Patung-patung yang terdapat di daerah Karo dilihat dari bentuk dan gayanya dibagi atas:

  1. patung tutup perminaken,
  2. patung pagar jabu,
  3. patung tongkat Tunggal Panaluan,
  4. patung tongkat Malaikat, dan
  5. patung pulu baleng.

Patung terbuat dari bahan batu, kayu dan tanduk.

a. Patung Tutup Perminaken.

Gaya seni patung primitif Karo umumnya tidak terikat ke­pada proporsi anatomi seperti lazimnya patung-patung na­turalis yang pernah kita lihar ciri-cirinya pada setiap patung primitip Karo.

Figur manusianya digambarkan sedang menunggang kuda atau kerbau. Proporsi wajah kelihatan kaku namun domi­nan dengan garis-garis sudutnya yang tegas seuai dengan konstruksi patungnya.

Dagunya dibubuhi jenggot mencuat tajam keluar, hidungnya agak lancip kedepan dengan pangkal hidung menyatu dengan kening. Mulut tertutup rapat dicukil melebar dan memberi­kan penggayaan ekspresi wajah yang penuh wibawa ditandai pula dengan pandangan mata tajam kedepan. Pangkal lengan rapat dengan bahagian tubuh dan tangan sejajar kedepan me­megang tanduk hewan sebagai tunggangan, sedang bahagian kaki digambarkan makin mengecil kebawah menyatu dengan tubuh hewan yang ditunggangi sehingga kelihatan ketidak seimbangan antara bahagian tubuh dan kepala. Namun kesemuanya ini memberi kesan tentang kekerasan watak. Bentuk hewan sebagai alat tunggangan digambarkan menyerupai sphinx (patung berkepala manusia berbadan hewan).

88