Halaman:Si Djamin dan si Djohan.pdf/102

Halaman ini tervalidasi

84

pau djaoeh. Na itos, téngok teloendjoekkoe betoel-betoel, itoe dija !"

Si Djohan menengok kekanan dan kekiri, akan tetapi beloem tampak djoega oléhnja roemah itoe.

„Itoe dija, tijada djaoeh lagi," kata si Djamin seraja menoendjoek poela. „Roemah itoe; didepannja tergantoeng papan namanja itoe!"

„Ja, itoe . . . . . . " Sekonjong-konjong si Djohan merasa saudaranja menarikkan dija kesebelah kanan; pekik jang ngeri kedengaran poela oléhnja. Soewara trèm dan soewara orang berseroe-seroe: Tahan! Tahan!" Si Djohan mendjadi bingoeng. Ija melihat si Djamin terpelanting ke sisi djalan trèn itoe, laloe tinggal terhantar disana, kepalanja berloemoer dengan darah.

Sekalijan jang terdjadi itoe dilihatnja dengan sekedjap mata. Sebentar lagi ija terpaksa menjisi, karena orang datang berkeroemoen ke tempat ketjelakaan itoe. Dari segala pihak orang datang berlari-lari melihatkan bahaja jang ngeri itoe. Separoehnja orang itoe beloem tahoe apa jang terdjadi, tetapi datang djoega, karena melihat kawan-kawannja berlari dan berkoempoel koempoel disitoe.

Beberapa orang jang menaroeh kasihan mengangkat si Djamin, jang pingsan itoe, kedalam seboewah keréta akan dibawa ke roemat-sakit miskin*) di Glodok. Poelisipoen mendjalankan pemeriksaan dengan lekas dari hal asal moela ketjelakaan, itoe. Nomor trèm dan nama-nama pegawai jang mendjalankan ditoeliskannja.

Setelah itoe trèn itoe meneroeskan perdjalannannja, dan orang poen bertjerai-berailah dari sana. Tempat, jang tadinja penoeh dengan manoesija itoe, mendjadi seperti bijasa, seolah-olah tijada ada kedjadian soewatoe apa.

Si Djohan tinggal sendirinja. Tijada berhenti ija menangis. Boedak jang ketjil itoe kehilangan 'akal dan seorangpoen tijada menjapa atau mengindahkan dija. Betawi begitoe ramai dan anak jang menangis ditengah djalan begitoe banjak.

Asal ketjelakaan itoe tijada diketahoei orang dengan pesti; seorang berkata begini dan jang lain bertjeritera begitoe. Jang

——————

  • ) „Stadsverband“