Halaman:Si Djamin dan si Djohan.pdf/105

Halaman ini tervalidasi

87

kan si Djohan teringat poela kepada saudaranja. Air matanja berlinang linang mengenangkan si Djamin, jang dibawa ke roemah-sakit itoe. Ija hendak menjoesoel kesana, akan: tetapi ija tijada tahoe djalan.. Betoel ija soedah pernah pergi ke roemah sakit itoe, ketika iboenja sakit dan meninggal, tetapi ija soedah loepa tempatnja, karena pada masa itoe ija ketjil sekali.

„Adoeh!" mengeloch si Djohan, jang doedoek dengan masgoelnja itoe. Pada sangkanja tijadalah dapat ija bersoewa lagi dengan abangnja. Sijapa tahoe, entah soedah mati, sebab loekanja parah amat. Dalam hatinja si Djohan melihat saudaranja itoe terhantar di tanah dengan tijada bergerak; darahnja bertjoetjoeran dari kepalanja. lja melihat poela orang datang dari sana-sini mengeroemoeni si Djamin dan poelisi jang menahan trèm itoe. Maka tergambar poela di matanja bagaimana orang-orang itoe mengangkat si Djamin dan membersihkan dija daripada tanah dan pasir jang berlekatan di seloeroeh badannja.

Seram badan si Djohan dan berdiri boeloe romanja megenangkan bahaja jang ngeri itoe, jang membinasakan badan dan barangkali melajangkan njawa abangnja. Abangnja si Djamin, jang mendjadi sebagai iboe-bapak kepadanja itoe. „Ja Allah, ja Toehankoe, mengapa saja tidak mati poela bersama-sama dengan si Djamin," katanja sambil mengeloeh dan menjapoe air matanja.

Soenggoeh benarlah perkataan si Djohan itoe. Apakah goenanja ija hidoep, kalau saudaranja tijada lagi. Sijapakah lagi jang memeliharakan dija.

Bapaknja?

Boléh djadi, karena ija telah tobat dari kedjahatan dan ketjintaan kepada anaknjapoen telah toemboeh kembali didalam hatinja, sebagaimana telah kita lihat dalam bahagian jang kelima. Akan tetapi apakah jang diharapkan dari si Bèrtes itoe? Boekankah sekarang ija tertahan didalam pendjara, sebab tersangka memboenoeh orang? Kalau sekiranja ija terhoekoem terboewang, tentoe ija tijada dapat membawa anaknja jang sebatang kara itoe ke negeri tempat mendjalani hoekoemannja itoe!

Si Djohan terserah kepada si Inem. Hidoep-matinja boedak jang sebatang kara itoe bergantoeng kepada tangan si Inem, perempoewan jang djahat itoe. Begitoelah timbangan kebanjakan pembatja. Akan tetapi Toehan sarwa sekalijan alam mengatoer-