Halaman:Si Djamin dan si Djohan.pdf/108

Halaman ini tervalidasi

90

„Bijar, ambillah," kata njonja itoe, seraja ija berlari-lari dengan si Djohan ke roemah sakit itoe.

Dengan mengoetjap terima kasih, karena ija menerima oewang séwa jang sebanjak itoe, koesir itoepoen berbaliklah sambil memboenjikan tjamboeknja.

Dihadapan pintoe gerbang roemah-sakit itoe berhentilah njonja Fi dengan si Djohan, karena ditahan oléh opas, jang menoenggoe pintoe itoe. Njonja Fi menerangkan, bahwa ija datang hendak melihat seorang boedak, jang mendapat tjelaka digiling trèm di Pasar Senén pada pagi itoe.

„Djamin namanja? Apa dija kepada njonja?" bertanja opas itoe seraja mengamat-amati njonja Fi dan si Djohan. Ija tertjengang melibatkan pakaian boedak itoe jang kotor, berlawanan sekali dengan kebaja jang bertepi rénda dan saroeng balikan Solo njonja itoe.

„Saja boekan pemili dengan dija," djawab njonja Fi, tetapi saja mengawankan adiknja kemari. Ini dija," laloe ija menoendjoek kepada si Djohan.

—„ Ada soerat katerangan ?"

—„ Tidak."

—„ O, njonja. Djangan marah; njonja tidak boléh masoek; jang boléh masoek melihat orang sakit hanja pemilinja. Itoepoen haroes dengan izin toewan dokter. Bésok sijang poekoel doewabelas njonja boléh datang lagi. Waktoe itoe orang banjak boléh masoek."

„Bésok?" kata njonja Kon njonja Kong Soei mengoelangi perkataan opas itoe dengan soesah hatinja. Poetoes harapannja akan berdjoempa dengan si Djamin. „Tetapi anak itoe mendapat loeka parah barangkali bésok dija soedah mati. Tolonglah, bijarlah saja masoek sekali ini."

„Njonja ! Boekan saja ta' maoe membijarkan njonja masoek, sekali-kali tidak. Tetapi saja mendjalankan perintah sadja,' djawab opas itoe, seraja ija menjisi ke pinggir, karena ija melihat toewan dokter hendak poelang.

Njonja Fi memberanikan hatinja, karena ija melihat inilah djalan akan meminta pertolongan. Ija memberi tabik, seraja menghampiri dokter, jang hendak keloewar itoe, laloe ditjeriterakannja maksoed kedatangannja itoe. Dokter itoe roepanja me-