Halaman:Si Djamin dan si Djohan.pdf/119

Halaman ini tervalidasi

PENGHIBOER HATI.

——————

Selamat kepada pembatja!

Menoeroet jang kedjadian dalam doenija ini, manoesija dan binatang sekalijan jang hidoep mempoenjaï hati. Akan tetapi djikalau kita melihat dengan betoel-betoel, hati manoesija dengan hati binatang ada berbéda, tetapi ada djoega jang sama pendapatan atau kelakoeannja.

Oempamanja: Manoesija merasa tjapè (lelah), binatang djoega tjapè. Manoesija merasa senang, binatang djoega merasa senang. Manoesija merasa sakit, binatang poen merasa. Manoesija merasa soesah, binatang djoega merasa soesah.

Dan seperti manoesija waktoe soesah mentjari penghiboeran hati, demikijan djoega binatang, jang ta' dipeliharakan oléh manoesija, mentjari penghiboeran poela. — „Tjoba pembatja timbang, betoel atau tijadakah lakoe hati manoesija dengan hati binatang itoe sama?”

Lain daripada itoe manoesija mentjari penghiboeran, tentoe mesti ada djalannja (lantarannja) boekan?! Roepa-roepa dan beratoes-ratoes djalan jang dipergoenakan oleh manoesija atau binatang.

Misalnja: djalan mentjari kehidoepan ada jang djadi toewan kontrak, toewan toko, djoeroetoelis, koeli toekang masak dan lain-lain lagi. Nah, itoe djalan atau lantaran, soepaja dapat redjeki sesoewap nasi dan sekeping kain, djangan sampai kelaparan atau telandjang dan djangan sampai maloe bertemoe atau dilihat oleh sesama maneesija.

Begitoe djoega manoesija jang bersoesah hati mentjari lantaran atau djalan penghiboeran, misalnja plesiran ke lain tempat, melihat koemidi, meminoem minoeman keras sampai maboek, plesiran perempoewan, bermain djoedi, mengisap madat dan lain-lain sebagainja. Boekankah begitoe, pembatja jang boediman?!