Halaman:Si Djamin dan si Djohan.pdf/120

Halaman ini tervalidasi

102

Nah, binatang poen demikiján. Boeroeng misalnja waktoe soesah (kekoerangan makan atau lapar) lantas terbang ke keboen, meskipoen keboen itoe dipagari tinggi-tinggi; sedapat-dapatnja ija mentjari ‘akal, soepaja mendapat makan (kesenangan)

Tetapi sebagaimana tadi terseboet di atas : „Hati manoesija dengan hati binatang ada berbéda." Dimana dan apatah bédanja itoe?

Marilah pembatja, kita tilik dengan teliti dan sabarlah sedikit. Tjoba; kita manoesija tahoe membedakan perkara: bersih atau kotor, oentoeng atau roegi, betoel atau salah.

Akan tetapi adakah binatang tahoe memperbédakan perkara jang terseboet itoe? Lain daripada itoe: manoesija tahoe kedoehoeng (menjesal) lantaran perboewatannja jang tidak baik atau djahat.

Boekankah kita orang tidak senang dan tidak maoe, djika dikatakan orang, kita poenja lakoe seperti binatang, boekan?! Apakah soeka, kita dikatakan orang: „andjing?" Kenapa? Apa artinja andjing itoe?

Ja, mémang boekan roepa jang seperti andjing, tetapi perboewatan seperti andjing. Oempamanja: Andjing ta' boléh diadjari atau dilarang, soepaja djangan memakan moentahnja. Lagi-lagi andjing itoe memakan moentahnja djoega.

Dan apa kita orang soeka dimisalkan atau di katakan: „Babi?" Soedah tentoe tidak! Kenapa? Apa sebabnja? Ingatlah perboewatan babi bagaimana? Pembatja lentoe soedah lebih mengerti. Babi meskipoen dimandikan sampai bersih, kalau soedah, lantas ija teroes lari lagi masoek loempoer atau tempat jang kotor.

Sebagaimana dikatakan tadi, lantaran kita orang tidak sama dengan binatang, soedah tentoe kita ta' soedi disamakan atau dikatakan: Andjing, Babi, Monjèt dan lain-lain lagi. Boekan?

Akan tetapi kebanjakan manoesija, bijarpoen bangsa Éropah, Tijong Hwa, 'Arab, Islam d. I. I. ada djoega jang lakoenja atau perboewatannja seperti binatang jang terseboet itoe. Apakah boektinja ?

Djikalau kita berboewat satoe perkara jang djelèk, ja'itoe oempamanja bermain djoedi, satoe atau doewa kali kita kalah'