Halaman:Si Djamin dan si Djohan.pdf/15

Halaman ini tervalidasi

BAGIAN KA I.

DOEWA ORANG SAUDARA JANG MALANG.

————

Ditepi Prinseslaan, di Taman Sari, adalah seboewah roemah, jang soedah setengah toewa, berdindingkan papan, beratapkan genting. Bila kita perhatikan dinding roemah itoe, jang tjatnja tijada tentoe warnanja lagi dan halamannja, kitapoen mengertilah, bahwa jang mendijami roemah itoe orang miskin adanja.

Pada soewatoe hari, ketika matahari hendak masoek keperadoeannja, hawa jang panaspoen bertoekarlah mendjadi agak sedjoek, dan angin jang lemah lemboet bertijoep sepoewi-poewi dari arah tenggra ; pokok kenari jang besar-besar dengan tingginja, pada kanan-kiri djalan besar itoe menggerakkan ranting dan daoen daoennja ditijoep angin itoe gemalai-gemoelai seolah-olah bersoeka hati, karena matahari, jang memantjarkan tjahajanja jang panas itoe, soedah hendak membenam kebalik laoet Djawa jang lebar, dan hawa-oedara pada waktoe petang hari itoe sedap dan njaman rasanja. Orang-orang, jang telah poelang bekerdja, beristirahat di hadapan roemahnja, ada jang doedoek membatja-batja, ada jang bermain-main dengan anaknja, ada poela jang melihat-lihatkan orang jang laloe-lintas di djalan besar : masing-masing dengan kesoekaannja.

Dimoeka roemah, jang terseboet diatas ini, berdiri seorang perempoewan. Moekanja masam: dan tijada sabar roepanja ; sebentar-sebentar ija menoleh ke oedjoeng djalan besar seolah-olah ija menantikan orang. Tijada berapa lama datanglah seorang anak laki-laki dengan tergopoh-gopoh. Setelah sampai boedak itoe, perempoewan itoepoen menegoer dan menjoeroeh dija naik keroemah dengan segera. Anak itoe naik dengan dijam- dijam, diiringkan oleh perempoewan itoe.

„Bawa kemari oewang jang di kantoengmoe itoe semoewanja! Ajo lekas!. . . . . . Doewa poeloeh sembilan sén? Mesti ada lagi! Ajo, bagi! Lekas!!”