Halaman:Si Djamin dan si Djohan.pdf/24

Halaman ini tervalidasi

16

petjandoe itoe, melainkan tjandoe djoegalah obat jang dapat menjenangkan hati dan pikirannja serta menimboelkan perasaan segar pada toeboehnja. Obat- pada hal ratjoen belaka: ratjoen jang sedjahat-djahatnja didalam doenija ini! Téngoklah si pengisap tjandoe itoe, bagaimana Ija meratjoeni darah dan badannja dengan berangsoer-angsoer. Perhatikanlah orang, jang seperti terhoekoem oléh tjandoe itoe: moekanja koening poetjat, matanja lekoeng, pipinja tjawoeng, bibirnja kering, batang hidoengnja tadjam, badannja koeroes kering, tijada berdaging, tinggal koelit memaĵoet toelang sadja, demikijanlah roepanja sebagai bangkai berdjalan adanja.

Arkijan maka hoedjan jang lebat itoe beloem berhenti djoega. Si Inem pergilah doedoek didekat orang jang menjapa dija itoe, berijakap-tjakap.

Melihatkan hal kedoewa meréka itoe bertjakap-tjakap, tahoelah kita, bahwa perempoewan itoe boekannja baroe-baroe sadja ija tahoe mengisap tjandoe, melainkan soedah bijasa datang di roemah pendjoewalan tjandoe itoe.

Setelah poekoel 11 malam, hoedjan moelaï reda; maka si Inem itoe pergilah dari tempat itoe, menoedjoe ke Taman-Sari.

Toewan-toewan pembatja tentoe telah mengenal hal dan kelakoean perempoewan itoe. Marilah kita periksa, sijapakah lakinja, ja itoe bapak si Djamin dan si Djohan itoe.

Dari dalam bilik roemah kit keloewarlah seorang laki-laki, laloe doedoek diatas bangkoe didepan pintoe itoe. Pembatja silakanlah mendengarkan pertjakapan orang ini dengan kawan si Inem, bertjakap-tjakap tadi. Meréka itoe bertjakap memakai basa Melajoe Betawi, itoepoen dapatlah djoega kita mengarti

„Ehém !" membatoek orang, jang baharoe doedoek itoe, seraja meraba-raba kantoengnja, mentjari rokok. „Apa engga' ada lagi tembakonja, Mat?" tanja dija, setelah beberapa kali ija meraba sakoe badjoenja, dan tijada djoega ija mendapat soewatoe apa.

„Loe engga' maloe, minta-minta adje," djawab si Amat kepada si Djaka itoe, „Masa laki-laki kaja'*) loe, soedah gedé minta-minta tembako? -Ini," kata dija laloe diberikannja tempat rokoknją.

„Ah, abang mare-mare adje; baroe ini adje minta rokok oede ngomèl," sahoet si Djaka, laloe ija menggoeloeng rokok dengan tertawa-tawa.

——————
*) matjan.