Halaman:Si Djamin dan si Djohan.pdf/28

Halaman ini tervalidasi

18

besar. Oleh sebab itoe setelah tjoekoep 'oemoernja doewa poeloeh satoe tahoen, ijapoen masoek serdadoe, karena ketika itoe ajahnja, jang melarangkan dija sehingga itoe, soedah meninggal doenija.

Setelah tiga tahoen ija dalam dines, ija dipindahkan dari Gombong, tempat ija beladjar dan moelaï bekerdja ke Kota-Radja. Pada waktoe itoe hoeloe-hoeloe tanah Atjéh beloem toendoek lagi kebawah perintah Belanda.

Adapoen peperangan itoe telah bertahoen-tahoen lamanja, moelaï lagi dari djaman Koempeni. Berapa ratoes dan berapa riboe orang dari kedoewa belah pihak mendapat adjalnja di médan peperangan; berapa banjak poela orang jang timpang dan boeta, disebabkan perkelahian, jang kerap kali terdjadi waktoe malam hari dalam gelap-goelita. Orang Atjéh itoe boekan bangsa penakoet; sekali-kali ijada segan ija menantang moesoeh jang berlipat ganda banjaknja itoe. Jang lebih-lebih menjoesahkan, ja'ni: setelah meréka itoe tijada koewat lagi menghadang bala-tentera Goebernemén di médan peperangan dengan terang-terang pada sijang-hari, maka ija pergilah bersemboenji kedalam hoetan-hoetan jang beloem pernah dilaloei serdadoe. Apabila hari malam, sedang serdadoe tidoer dengan njenjaknja dalam tangsi atau dalam koeboe, sebab sijanguja telah pajah dan djerih, tiba-tiba orang Atjéh itoe datanglah beramai-ramai menjerboekan dirinja ditengah-tengah serdadoe jang banjak itoe, sambil melajamkan keléwangnja kekanan dan kekiri. Kesoedahan perkelahian seroepa itoe, dengan kematian djoega kepada orang jang nèkat itoe.

Kadang-kadang orang Atjéh, jang datang memasoeki koeboe seperti itoe, tijada ada jang tinggal hidoep seorangpoen, melainkan mati semoewanja tertikam oléh mata-sangkoer*)[1] jang amat lantjip itoe. Barang sijapa jang melarikan diri tijada djoega dapat meninggalkan tempat itoe, karena baroe sadja ija keloewar, segeralah serdadoe jang berdiri mendjaga mengirimkan seboewah peloeroe menggérék belakang orang jang lari itoe, sehingga melajanglah djiwanja di tempat itoe djoega. Sesoedah habis perkelahian jang hébat itoe, setelah soenji tempik dan sorak serta letoes bedil, kedengaranlah disana soewara orang mengerang karena kesakitan; ada jang meminta air, adi jang menanti adjalnja. Adoeh! Boekan kepalang ngerinja kedjadian jang seroepa itoe. Tadi meréka jang

  1. *) bajonét,