Halaman:Si Djamin dan si Djohan.pdf/35

Halaman ini tervalidasi

25

hamba, tijada dapat hamba hidoep dengan selamat diatas doenija, sebeloem Toehan jang amat pengasih meloepakan kesalahan hamba itoe, dan berdjandjilah hamba akan mengoebah pikiran hamba jang sesat sekijan lama ini. Ja iboe jang tertjinta, moga-moga Toehan jang esa melandjoetkan oesija iboe dan mempertemoekan antara kita, soepaja anak jang melarat ini membalas tjinta dan kasih iboe jang telah anak toepakan sekijan lama ini. Ja, iboe, ampoenilah dosa anak jang doerhaka ini; bersoempahlah saja sekarang kepada Allah Toehan sarwa sekalijan ‘alam, tobat saja daripada perboewatan jang tijada merdésa*) itoe; moelai dari hari ini ijadalah anak maoe berljerai dengan boenda lagi, meskipoen kemana anak pergi; soesah dan senang apa jang anak peroléh boenda terimalah dengan hati jang réla."

Setelah berkata demikijan itoe disapoenjalah 'air matanja dengan sapoe tangan, jang terletak di médja ketjil disebelah tempat-tidoer itoe. Adapoen akan perasaan hatinja pada waktoe itoe senang dan soeka. Akan tetapi sedang ija mengatoer bantal dan membentangkan selimoetnja, tiba-tiba ija mendengar soewara didalam hatinja berkata: Bèrtes, Bértes! Saja sjoekoer dan bersenang hati, tetapi. . . . . . . .tetapi soedah telandjoer!!!"

Bèrtes tijada mengerti soewara apa jang berboenji itoe.

Nèng, nèng, nèng, boenji lontjèng tangsi. Maka tijada berapa lama Bèrtespoen tidoerlah dengan lelapnja. Ketika ija bangoen terkedjoetlah ija, karena matahari telah tinggi.

„Ah, saja soedah terlambat bangoen pagi ini", katanja, laloe ija doedoek seraja melipat selimoetnja, kemoedijan mentjoetji moekanja dengan air, jang baroe dibawa mandoer roemah-sakit itoe. Sesoedah ija bertjoetji moeka, ijapoen merasa badannja amat segar lebih daripada jang soedah-soedah. Roepanja tidoer jang njenjak semalam itoe mengoewatkan badannja, maka sekarang dapatlah ja berdjalan dari tempat tidoernja ke médja makan, jang telah teratoer makanan diatasnja seperti bijasa.

Sesoedan habis ija makan, berdjalanlah ija dengan lambat-lambat, hendak doedoek keatas kerosi pandjang, didepan kamarnja.

Dengan kaki teloendjoer ja berbaring diatas kerosi itoe seraja memandang keloewar, kesebelah depan, tempat kajoe dan pohon boenga-boengaan jang mengeloewarkan baoe jang sedap-sedap

——————

*). Merdésa artinja, santoen, sopan pemoerah dan tahoe akan jang patoet.