Halaman:Si Djamin dan si Djohan.pdf/44

Halaman ini tervalidasi

34

harapkan lagi akan lebihnja pada penghabisan boelan; kebalikannja oetang djoega jang bertambah banjak. Demikijanlah halnja si Bèrtes. Segala pentjariannja seperti hoedjan djatoeh diatas pasir adanja; meskipoen berapa lebatnja tijada djoega mengalir, sebab ditelan oléh pasir itoe. Si Bèrtes tijada ada lagi jang menahan atau melarang dija, meskipoen ija tinggal maboek diloewar semalam-malaman. Apabila ija tijada di roemah, si Inem tidoerlah sehari-harian, maboek mengisap tjandoe. Demikijanlah halnja sehari-hari, sehingga keadaan roemah itoe dan anak anakpoen bertoekarlah sebagai pertoekaran sijang dengan malam. Dahoeloe terkadang-kadang kedengaran djoega soewara orang tertawa di roemah itoe, sekarang melainkan pertengkaranlah jang kedengaran hampir tijap-tijap hari antara Bèrtes dengan Inem, ada jang sampai berkelahi.

Perkakas roemah dan pakaian jang ditinggalkan si Mina berangsoer-angsoerlah sehelai-sehelai ke roemah-gadai, sehingga tijada jang ketinggalan lagi lain daripada pekakas jang telah terseboet di permoelaan ijerita ini.

Hatta apabila Bèrtes tijada maboek dan pikirannja segar dan tenang, ija merasailah kemiskinan jang dideritakannja itoe. Maka ijapoen menjesallah dan menempelaki akan si Inem, jang djadi asal ketjelakaannja itoe. Akan tetapi si Inem seorang perempoewan jang bantahan; dija lijada takoet melawan perkataan si Bèrtes, dan tijadalah maoe mengalah.

Dengan hal jang demikijan itoe hal si Bèrtes bertambah-tambah djoega roesaknja dan ketjintaan hatinja kepada anaknja berkoerang-koeranglah, sehingga kesoedahannja hampir tijada diindahkannja lagi. Inem, pengganti iboe si Djamin dan si Djohan itoe berboewat sesoeka-soekanja kepada anak kedoewa bersaudara itoe. Pekerdjaan jang tijada patoet-patoet bagi anak-anak, disoeroehkannja kerdjakan oléh si Djamin. Maka djikalau boedak itoe terlambat atau terlalai sedikit sampal hati si Inem itoe menempéléng dan memaki maki akan dija. Kalau ada barang soewatoe pekerdjaan, meskipoen soedak djaoeh malam, tijada boléh ija pergi tidoer, sebeloem pekerdjaan itoe soedah. Pagi-pagi sekali sedang ija tidoer njenjak, si Inem membangoenkan dija dengan lakoe jang kasar dan bengis, sebagai kepada boedak belian; kalau boedak itoe ta' lekas berdiri sebab masih beloem