Halaman:Si Djamin dan si Djohan.pdf/67

Halaman ini tervalidasi

51

lja tijada bijasa disapa orang di tengah djalan dan ijapoen amat djarang berkawan-kawan dengan boedak-boedak jang lain.

„Apa engkau téngok-téngok disitoe?" kata boedak itoe sekali lagi, sebab ija tijada mendapat djawab. Laloe ija teroes bertanja lagi ,Soedah berapa engkau dapat? Engkau kan meminta-minta djoega?”

Si Djamin memandang moeka boedak itoe, laloe ija mendjawab dengan tijada berpikir: „Tidak."

„Tidak ?. . . . Boewat apa engkau semboenjikan," sahoet boedak itoe; tapi kalau engkau berdiri sadja, engkau maoe dapat apa? Mengapa engkau bijarkan sadja orang laloe. Téngok, saja soedah mendapat empat pitjis," laloe ija memboekakan tangannja, dan menoendjoekkan empat boewah oewang ketip baroe.

»Saja tidak dijam-dijam matjam engkau. Saja tidak takoet mengikoetkan orang sampai diberi oewang ; saja tidak meléngah-léngah melihat-lihatkan pintoe seperti engkau ini".

Si Djamin melihat oewang jang di tangan boedak itoe, maka hatinja ingin sekali hendak mempoenjai wang jang sebagoes itoe, berkilat-kilat roepanja, kena tjahaja lampoe dari djendéla restaurant itoe, Ija bertanja dengan soewara jang lemah, sebab ija masih kemaloe-maloean: „Berapa engkau mesti bawa poelang?" Si Djamin telah dapat melawan maloe hatinja itoe, laloe ija teroes berkata: „Ah, saja. . . . . kalau beloem dapat setengah roepijah, tidak boléh poelang. Sekarang baroe dapat doewa poeloeh lima sén." Berat lidahnja menjeboetkan perkataan itoe; dahinja berkeroet serta ija memandang ke tanah. Poetoes asanja memikirkan bagaimana ija akan memperoléh oewang jang doewa poeloeh lima sén lagi itoe.

„Setali sadja, engkau soedah bingoeng," kata boedak itoe. „Téngok! Saja baroe keloewar soedah dapat empat pitjis. Nanti kalau penonton koemidi gambar itoe keloewar, tentoe saja dapat lebih banjak. Meminta-minta mesti pandai, bijar orang kasihan. Saja katakan orang-toewa saja soedah mati, atau sakit pajah. Apa salahnja bohong asal dapat doewit."

Pada ketika itoe seorang toewan keloewar dari rèstaurant itoe menoedjoe djalan ke Sawah Besar. Sekedjap itoe djoega boedak itoe mengedjar toewan itoe. Dengan soewara jang lemboet sekali, sehingga orang itoe mesti kasihan mendengarnja, boedak itoe berkata: