Halaman:Si Djamin dan si Djohan.pdf/83

Halaman ini tervalidasi

67

sekali makan, doewa kali sehari, sekali pagi dan sekali soré."

,,Berapa ?” tanja orang itoe seraja ija menerima obat itoe.

,,Lima poeloeh tambah doewa poeloeh lima sén, djadi toedjoeh poeloeh lima sén,” djawab Kong Soei.

Orang itoe memberi tabik, sesoedah ija membajar harga obat itoe: laloe ijapoen meninggalkan toko itoe dengan tergopoh-gopoh.

Tijada berapa lama kemoedijan datanglah si Djamin dari belakang diiringkan njonja Fi. Boedak itoe berlainan sekali roepanja dengan boedak jang setengah mati tadi pagi itoe, Pakaian jang dipakainja sekarang itoe sedang betoel. Ija mengepit seboewah boengkoesan, ja'itoe pakaiannja jang toewa, karena nanti bergoena djoega kepadanja. Maka njonja Fi memboeka kantoengnja, laloe memberikan oewang setengah roepijah, seraja berkata: Ini oewang setengah perak, bawalah poelang, soepaja engkau djangan kena poekoel lagi."

,,Banjak terima kasih, njonja, atas kebaikan dan kemoerahan hati njonja,” djawab si Djamin. Soewaranja gementar karena hatinja sangat soeka: dalam itoe bertjampoer djoega dengan kesedihan.

,,Ini oentoek engkau sendiri,” kata Kong Soei poela, seraja ija membagi si Djamin doewit setali. ,,Djangan segan-segan datang kemari, djalan kemari kan engkau soedah tahoe ?” katanja poela dengan soewara lemah-lemboet serta dengan moeka jang djernih.

,,Yaja membilang beriboe kali terima kasih kepada toewan. Semoewa pertolongan dan kebaikan hati toewan tijada dapat saja balas, Allah djoewa jang saja harapkan.”

Sekali lagi si Djamin memberi hormat kepada kedoewa orang laki-isteri jang pemoerah dan pengasihan itoe, laloe ijapoen keloewarlah: berdjalan menoedjoe Taman Sari dengan langkah jang berat dan tijada berketentoean, sebagai kerbau jang diherét ke tempat perbantaian. Taman Sari adalah sebagai naraka kepada si Djamin, tebih daripada perbantaian kepada binatang, jang hendak disembelih.

Iba dan sajang hati njonja Fi, waktoe ija berdiri didepan pintoe roemahnja, melihatkan si Djamin berdjalan pergi itoe — si Djamin, boedak jang malang lagi miskin itoe, jang sedang berdjalan di djalan besar, meninggalkan roemah obat itoe. Disanatah ija pertama kali bergirang hati dan merasa kesenangan, semendjak