Halaman:Si Djamin dan si Djohan.pdf/93

Halaman ini tervalidasi

77

djadi tadi pagi itoe. Ija terkedjoet, karena meskipoen ija selamanja merasa sebagai tijada mempoenjaï orang-toewa, tetapi kabar itoe menerbitkan djoega masgoel dalam hatinja.

Setelah sampai ja didalam roemah, si Inem menjamboet dija dengan perkataan: „Baroe sekarang engkau poelang, bedebah!" Si Djamin tijada mendjawab; ija meraba kantoengnja dan memberikan oewang jang lima poeloeh sén jang diperoléhnja itoe.

„Wah, tjantik betoel pakaianmoe! Dari mana engkau dapat?" tanja si Inem, sambil mengawaskan si Djamin dari kepala sampai ke kakinja. Si Djamin segera mentjeriterakan hal-ihwalnja. Setelah soedah ija bertjeritera itoe, berkatalah si Inem dengan memaksa: „Ajo tanggalkan lekas! Pakai badjoemoe jang lama."

Si Djamin melihatkan iboenja dengan mata jang tadjam, serta mendjawab dengan péndék: „Tidak!"

„Engkau ta' imaoe? Boekan main berani boedak ini," kata si Inem. „Engkau píkir orang maoe memberi sedekah, kalau engkau berpakaian bagoes-bagoes sebagai anak orang kaja'?" Si Djamin mendjawab, ija ta' soeka meminta-minta, karena koerang baik menoeroet perkataan njonja Kong Soei.

„Djangan banjak moeloet!" kata si Inem sambil berterijak: „Ajo lekas! Kalau tidak nanti akoe. . . . . . . . . .

Si Inem tidak menjampaikan perkataannja, melainkan mengatjoekan tangannĵa di moeka si Djamin. Boedak itoe melawan dengan sekoewat-koewatnja, akan tetapi lijadalah ija koewat menegahkan emak tirinja menanggalkan badjoenja dengan kekerasan. Si Djohan, jang sedang memakan roti jang dibawa abangnja, laloe nendekati si Djamin, hendak membantoe dija melawan perempoewan jang bengís itoe.

Tidak lama badjoe itoepoen soedah terboeka. Si Djamin memasoekkan kedoewa belah tangannja kedalam kantoeng tjelananja, soepaja djangan dapat si Inem menanggalkan dija. Tiba-tiba teraba oléhnja seboewah benda jang keras, seperti tjintjin roepanja. „Ja, betoel tjintjin. Matanja lijin dan pemegang permata itoe bersegi. Ja, ja, benarlah, benda itoe tjintjin, ― tjintjín. kepoenjaan Kong Soei jang baik boedi itoe," demikijan pikiran si Djamin, sedang ija memegang-megang benda jang didalam kantoengnja itoe. Si Djamin mentjari 'akal, soepaja tjelananja djangan sampai ditanggalkan dan soepaja tjintjin itoe djangan tampak