berang-seberangan — itu petaruh hamba pegang — itu amanat hamba genggam—patut kita sampaikan djua — djangan kita berketinggalan — djangan kena sumpah ruhnja.”
Mendjawab penghulu kampung: ,,Kalau itu permintaannja — kita bawa malah kesana — kebukit nan dua bertentangan — disana kita kuburkan — disana tanah nan meminta.”
Akan bagaimana pulatah lagi — dimandikan majat keduanja — sudah dimandikan dikapani — lalu dibawa turun rumah. Allahu rabbi bunji ratap—Allahu rabbi bunji tangis — bagaikan runtuh rumah gedang — karena tangis orang banjak. Berdjalan orang nan banjak — membawa majat si Umbut — dua majat si Gelang — dikuburkan diatas bukit — bukit nan dua berdekatan — bukit nan berhadap-hadapan. Sampai sekarang ada djua.
Tjerita habis kabarlah tamat — api padam puntunglah hanjut — kami tidak disana lagi.
119