Halaman:Si Umbut Muda.pdf/22

Halaman ini tervalidasi

„Tjempedak tengah halaman,
didjolok dengan empu kaki.
Djangan lama tegak dihalaman,
itu tjibuk, basuhlah kaki.

ibu naiklah dahulu.”

'Lah naik ibu si Umbut — 'lah sebentar tengah rumah — 'lah dua bentar tengah rumah — duduk bersirih-sirihan — makan sirih sekapur seorang: habis manis sepah terbuang — kelantja tinggal dirangkungan — rasa'lah habis tertelan — sari 'lah keubun-ubun. Sedang elok pertuturan — sedang longgar perkabaran — sedang terbit kira-kira — sedang dapat agak-agak — lalu diangsur perundingan — dimulai malah pertututan, berkata ibu si Umbut: „O, kakak ibu si Gelang!

Bukan orang Kinari sadja,
Kinari anak 'rang Talang.
Bukan hamba kemari sadja,
gedang maksud nan didjelang.

Ikan terkilat, djala tertjampak,
djala terendam masuk lubuk,
pajah badan bergendang sadja.
Niat besar terkatakan tidak,
bagai buah tangisan beruk,
pajah oleh memandang sadja.”

Berkata ibu si Gelang:

„Ada malah ikan terkilat,
mengapatah tidak didjalakan.
Ada malah kakak berniat,
mengapatah tidak dikatakan?”

23