Terhadap kepada rundingan itu — djangan dihalakan pada hamba, kakak berundinglah dengan si Gelang — si Gelang nan akan memutuskan.”
Berkata ibu si Umbut: „O upik Puteri Gelang Banjak — upik djawablah kata hamba:
Esa tali dua tidjakkan,
djala putus bawa berenang,
djangan beraga-raga djua.
Esa djadi, dua tidakkan,
kata putus badan 'nak senang,
djangan terasa-rasa djua!”
Berkata si Gelang Banjak: „O ibu dengarkan ibu:
Tuak djua kata hamba,
nira djua kata ibu.
Tidak djua kata hamba,
ia djua kata ibu.
Dengarkan benar oleh ibu — dengarkan benar habis habis — hamba katakan kata hati — hamba beri kata putus. Kononlah tuan Umbut Muda — siang tak mendjadi angan-angan — malam tak mendjadi buah mimpi. Sungguhpun elok tuan Umbut — tahulah hamba akan eloknja — elok karena kain bersalang[1], litjin karena minjak berminta. Djika gedang tuan Umbut — tahulah hamba akan gedangnja—gedang karena tebu lingkaran. Djika kaja tuan Umbut — tahulah hamba akan kajanja, — kaja karena emas pembawa — emas pembawa dari ajahnja — akan gelang kaki hamba takkan sampai. Kononlah tuan Umbut Muda — usah disebut dua kali
- ↑ Salang=Pindjam.
Tjerita Si Umbut Muda 3
33