Halaman:Si Umbut Muda.pdf/34

Halaman ini tervalidasi

Ja Allah, ja Rasulu'llah — bagaimanalah untung hamba ini? Setampan inilah anakku — segombang inilah rupanja — rantjak ada patutpun ada — tumbuh tjatjat berhadapan — orang tidak menenggang awak. Mengapalah begitu benar — gerak Allah gerangan ini.”

Lah sebentar ia bermenung — lah dua bentar ia bermenung — 'lah sabar rupanja hati — 'lah diperbulat kira-kira — berdjalan ibu si Umbut. Dekat makin 'kan hampir — hampir dekat 'kan tiba — tibalah ia tengah halaman — lalu naik sekali. Si Umbut sedang bermenung — sedang melentur-lentur djari — sedang mengerat-ngerat kuku. Bertanja si Umbut Muda:

O ibu, udjarku ibu — bagaimana kata nan didjawab — bagaimana rundingan jang dibawa ?

Tarab diambil hari sendja,
dibelah-belah dengan kapak.
Harap rasa akan ada,
tjemas rasa akan tidak.

Tjoba katakanlah oleh ibu — kabarkan benar oleh ibu: usah ibu sembunjikan — jang benar-benar sadja katakan — supaja senang hati hamba.”

Berkata ibu si Umbut: „O bujung, anakku, bujung — dengarkan benar oleh bujung; djika itu nan engkau tanjakan — djika itu nan engkau siasat — begini udjar si Gelang: „Jang setahun dua ini — belum hamba 'kan berdjunjungan — belum hamba 'kan bersuami — belum berniat hendak berlaki — hamba akan meranda sadja.”

Mendjawab si Umbut Muda: „Mata ibu mengapa

35