Halaman:Si Umbut Muda.pdf/51

Halaman ini tervalidasi

menampak kerbau laga — kerbau bertanduk dua-dua — kuda bersepak kebelakang. Karena lari perian petjah — itu makanja labu hantjur — geluk hilang lenjap sadja! Begitu mengatakannja — djangan adik ubah-ubah. Tidaklah bapak akan marah — tidak ibu akan berang. Dengarkan benar oleh adik:

Dari Siturak ke Situngkai,
dari Simabur hendak ke Gasan,
tupai melompat dalam padi.
Djika membuka djangan diungkai,
djika menjimpul djangan mengesan,
pandai-pandai bermain budi.

Dengarkan sebuah lagi — biar dua pantun seiring:

Merpati terbang kekota,
terbang melintas kebubungan.
Djangan terbetik terberita,
biar luluh dalam kandungan.

Sekarang beginilah adikku:

Beragih bawang 'lah kita,
supaja tentu bersiang serai.
Beragih sajang 'lah kita,
supaja tentu bertjerai-tjerai.

Adik berbaliklah pulang — keranah ke Kampung Aur — hamba hendak pulang pula — keranah Kampung Teberau; bertolak punggung'lah kita — djangan lama kita disini.”

Mendengar kata demikian — girang sungguh hati si Gelang — mendapat petundjuk pengadjar — berdjalan sekali pulang. 'Lah serentang perdjalanan — 'lah

52