Tjempedak tengah halaman,
didjo'ok dengan empu kaki.
Djangan lama tegak dihalaman,
itu tjibuk basuhlah kaki.
bapak naiklah dahulu!”
'Lah naik bapak si Gelang — 'lah timbang sela menjela — 'lah duduk bersirih-sirihan — 'lah duduk berpinang-pinangan — makan sirih sekapur seorang, habis manis sepuh terbuang — kelat tinggal dirangkungan — rasanja habis terlulur — sarinja keubun-ubun. Sedang elok pertuturan — sedang longgar perkabaran — diangsur sekali rundingan. Berkata bapak si Gelang:
„Bukan hamba Kenari sadja,
Kenari anak 'rang Talang.
Bukan hamba kemari sadja,
besar maksud nan didjelang.
Dengarkan sebuah lagi:
„Bukan hamba kerimba sadja,
kerimba menebang sampil.
Bukan hamba kemari sadja,
kemari datang memanggil.
memanggil si Umbut Muda — dimanakah ia sekarang?”
Mendjawab Puteri Rambun Emas: „Djika itu bapak tanjakan — djika itu bapak maksud — ia ada dirumah kini — ia tidur diatas andjung — baru sebentar ini tidur.”
64