Halaman:Si Umbut Muda.pdf/97

Halaman ini tervalidasi

Sedjak semula hamba katakan,
tidak diletak dalam hati,
badan 'kau djua menanggungkan.

Senduduk 'rang Limbanang,
dipepat dikabung tudjuh.
Dimana hidup akan senang,
malah diperbuat nan merusuh.

Djika tidak hudjan dihulu,
tidaklah ara berapungan.
Djika tidak enggan dahulu,
tidaklah begini penanggungan.

Lubuk dangkal, ikannja djinak,
sanalah pandan muda-muda.
Awal dikenal, achir idak,
sanalah badan maka binasa.

Sekarang beginilah nan elok — kita hentikanlah dahulu — tak usahu dibintjang djua — tak usah diulang djua. Marilah kita pulang kerumah —berdjalan kita kini — sebab hari 'lah rembang petang — usah kita lalai djua — supaja senang hati bapak — supaja suka hati ibu — supaja tahu orang dikampung — 'kau sudah kembali hidup.”

Akan bagaimana pulatah lagi — berdjalan si Umbut Muda — berdjalan berdua-dua — berdua dengan si Gelang. Lama lambat ia didjalan — tibalah dikampung si Gelang — ialah diranah Kampung Aur. Ibu si Gelang sedang dirumah — sedang bermenung tentang pintu. Serta tampak si Gelang melintas — hilang rasanja darah

98