Halaman:Sistem Kesatuan Hidup Setempat Daerah Bali.pdf/12

Halaman ini tervalidasi

tempat kediamannya. Wujud suatu kebudayaan, termasuk kebudayaan pada suatu komunitas, seperti wujud ideal (yang mencakup ide-ide, gagasan-gagasan, norma-norma, peraturan-peraturan) wujud tingkahlaku sosial dan bermacam-macam kebudayaan fisik, dihayati, diamalkan, dalam kehidupan komunitas sehari-hari. Ketiga wujud/kebudayaan itu menjadi unsur pengikat yang melahirkan rasa bangga, rasa cinta, rasa kesatuan dari pendukungnya. Oleh karena itu, wujud-wujud kebudayaan pada suatu komunitas memegang peranan yang amat penting bagi pendukungnya.

Sebagai akibat dari proses perubahan kebudayaan di Indonesia, khususnya di pedesaan, telah terjadi pula perubahan-perubahan mengenai wujud-wujud kebudayaan dalam kesatuan-kesatuan hidup setempat. Hal itu, sedikit atau banyak telah merubah bentuk, sifat, kedudukan dan fungsi dari sistem kesatuan hidup setempat itu dalam kaitannya dengan kebudayaan daerah maupun kebudayaan nasional sebagai suatu sistem.

Pembangunan yang diaksanakan dewasa ini, pada hakekatnya merupakan proses pembaharuan dan proses perubahan yang direncanakan di segala bidang kehidupan. Proses seperti itu dengan sendirinya juga mengakibatkan perubahan kebudayaan dalam masyarakat, baik berjalan secara lambat maupun cepat, berdimensi mikro maupun makro. Di antara unsur kebudayaan yang rupanya juga terpengaruh oleh proses perubahan itu ialah sistem komunitas yang merupakan suatu sub-sistem kemasyarakatan (17,8).

Berpangkal pada kerangka berfikir struktural-fungsional, maka eksistensi suatu unsur selalu berada dalam suatu kaitan dengan unsur-unsur lainnya sebagai suatu sistem. Perubahan suatu unsur dalam suatu sistem atau perubahan suatu sistem sebagai akibat kaitan fungsionalnya dengan sistem yang lain, maka akan merubah pula unsur-unsur lain yang merupakan bagian dari sistem tersebut. Atas dasar hal-hal seperti tersebut di atas, dengan mengacu kepada perkembangan masyarakat dan kebudayaan Bali, maka dianggap perlu adanya usaha inventarisasi dan dokumentasi mengenai sistem komunitas di wilayah itu, sebelum unsur-unsur tersebut berubah atau menghilang dalam kehidupan sosial-budaya masyarakat Bali.

Untuk kepentingan ini inventarisasi dan dokumentasi kebudayaan, maka dua masalah pokok seperti telah disebutkan di atas adalah merupakan masalah utama dari penelitian ini. Tetapi penelitian ini bukan semata-mata bertujuan untuk kepentingan inventarisasi dan dokumentasi, melainkan juga akan memberikan beberapa analisa tentang bentuk, sistem pelapisan sosial, pimpinan masyarakat dan sistem pengendalian pada komunitas tersebut. Untuk

2