Halaman:Sistem Kesatuan Hidup Setempat Daerah Bali.pdf/121

Halaman ini tervalidasi

BAB VI

SISTEM PENGENDALIAN SOSIAL

Suatu sistem pengendalian sosial lahir dari suatu masyarakat yang mempunyai adat istiadat atau kebiasaan tertentu yang dalam perjalannya memerlukan suatu cara atau alat untuk mengatasi terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam masyarakat tersebut. Karena adat istiadat atau kebiasaan masyarakat tersebut merupakan suatu kompleks tata kelakuan dari para warganya, yang berupa cita-cita, norma-norma, pendirian, kepercayaan, sikap aturan-aturan, hukum dan sebagainya maka dalam kehidupan masyarakat itu sendiri sangat besar kemungkinannya terjadi penyimpangan-penyimpangan.

Penyimpangan-penyimpangan terhadap kebiasaan dari masyarakat mungkin terjadi karena sikap individu dari para warga tiap-tiap masyarakat terutama yang mengingat kebutuhan diri sendiri; demikian ia sedapat mungkin akan mencoba menghindari adat istiadat atau menghindari aturan-aturan, apabila adat istiadat atau aturan-aturan itu tidak cocok dengan kebutuhan pribadinya (koentjaraningrat, 1967: 196). Kecuali kebutuhan pribadi dalam masyarakat yang ingin menonjol juga ada kebutuhan dari golongan-golongan atau kelompok-kelompok khusus yang sering juga amat berbeda satu dengan lainnya dan amat berbeda dengan adat istiadat atau tata kelakuan umum dari masyarakat. Karena itulah untuk mengatasi penyimpangan-penyimpangan tersebut perlu adanya suatu sistem pengendalian sosial.

MEMPERTEBAL KEYAKINAN.

Pengendalian atas ketegangan-ketegangan sosial-sosial dalam suatu masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara, sesuai dengan proses terjadinya ketegangan itu sendiri. Salah satu caranya adalah dengan mempertebal keyakinan pada para warga masyarakat akan kebaikan dari adat istiadat yang berlaku dan ada di suatu masyarakat. Proses ketegangan itu sendiri dapat dikelompokkan pada tiga sifat yaitu : ketegangan sosial antara adat istiadat dan kebutuhan individu, ketegangan sosial antara kelompok atau golongan khusus yang bertemu dalam perbedaan kepentingannya, dan ketegangan sosial yang terjadi karena adanya kaum deviants yaitu orang-orang yang dengan sengaja menyimpang dari kepentingan masyarakat umum.

Adanya ketegangan sosial seperti tersebut yang bisa membawa masyarakat kepada perpecahan, keretakan ataupun kehancuran

111