Halaman:Sistem Kesatuan Hidup Setempat Daerah Bali.pdf/136

Halaman ini tervalidasi

kup tinggi sebagai suatu sistem pengendalian sosial. Dalam pengertian tentang kepercayaan ini, setiap orang atau individu dalam komunitas percaya bahwa buah dari perbuatan jahat adalah kemelaratan dan buah dari perbuatan baik adalah kebahagiaan. Suatu perbuatan yang bertentangan dengan norma atau kebiasaan yang berlaku di masyarakat akan menghasilkan pengucilan atau pengasingan dari masyarakat bersangkutan (sanksi sosial).

Pemberian imbalan dalam kepercayaan yang berhubungan dengan kehidupan masa sekarang lebih banyak berupa kepercayaan seseorang atau masyarakat tentang orientasi dari kehidupan ini. Hal ini meliputi hakekat dari kehidupan manusia sendiri di dunia seperti : hakekat hubungan antara sesama, hakekat hubungan dengan kehidupan alam. Dalam hal ini kepercayaan akan perbuatan baik membuahkan pula kebaikan dan yang sebaliknya akan menghasilkan ketidak bahagiaan akan tercermin dari tindakan para individu dalam komunitasnya.

Medana punya sebagai suatu perbuatan memberikan bantuan kepada sesama, sebagai hakekat hubungan antara sesama manusia, mempunyai suatu pengertian yang mendalam tentang imbalan itu sendiri. Karena dengan tindakan seperti itu seseorang percaya, bahwa imbalan yang didapat dari perbuatannya itu akan terasakan dalam kehidupannya ini yaitu bantuan pada sesama sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku. Di samping itu perbuatan atau aktivitas dalam upacara sebagai suatu konsepsi mereka tentang hubungan dengan makhluk lain di dunia ini tercermin dalam upacara-upacara : "bhuta yadnya" dan upacara tumpek uduh yaitu korban suci untuk tumbuh-tumbuhan dan upacara tumpek andang atau 'tumpek kandang sebagai upacara kurban suci untuk binatang-binatang ternak yang membantu dan berguna dalam kehidupan. Kesemuanya itu memberikan suatu cara atau tindakan yang memotivasi para anggota komunitas untuk hidup sesuai dengan kepercayaan dan sistem norma yang berlaku.

Pemberian imbalan sebagai suatu cara pengendalian sosial dalam kehidupan di masa datang sebenarnya tetap berhubungan dengan kepercayaan yang ada di masa sekarang. Kepercayaan kepada buah dari pada perbuatan sekarang akan memberikan akibatnya di masa yang akan datang. Kepercayaan yang disebut sebagai kepercayaan kepada karma pala memberikan suatu orientasi kepada individu dan masyarakat dalam kehidupan ini. Bahwa karma pala itu sendiri tidak hanya berlaku buat kehidupan sekarang saja, tetapi juga pada kehidupan setelah mati.

Karena itu adalah menjadi tujuan dalam kehidupan ini untuk berbuat yang baik dan menuruti norma yang ada bila mengingin-

126