Halaman:Sistem Kesatuan Hidup Setempat Daerah Bali.pdf/137

Halaman ini tervalidasi

kan kehidupan yang tenang di alam sana. Perbuatan yang melanggar hukum atau menyimpang dari sistem norma yang ada, akan membuahkan kehidupan "neraka" setelah mati. Demikianlah sistem kepercayaan dalam pemberian imbalan, sebagai salah satu sistem pengendalian sosial dapat memberikan pengaruhnya pada kehidupan manusia di masa sekarang, dengan merefleksikan kehidupan sesudah mati.

Imbalan dalam agama

Agama Hindu yang dianut oleh sebagian besar penduduk pulau Bali, memberikan beberapa ajaran tentang hakekat hubungan manusia dengan Tuhan Yang Mahaesa. Penterapan dan penghayatan hakekat hubungan tersebut dalam kehidupan manusianya memberikan beberapa pola dari hubungan itu sendiri dalam pernyataan Tuhan sebagai pencipta, Tuhan sebagai pemelihara, Tuhan yang maha adil.
Dalam hubungan dengan kehidupan manusia sebagai masyarakat pengertian Tuhan sebagai pencipta alam dan manusia ini, berkembang suatu rasa takut, taat dan patuh pada perintah Tuhan. Demikian pula pengertian tentang "tiada yang abadi selain Tuhan" dalam kehidupan ini, memberikan pada manusia pengertian tentang kehidupan yang bertingkat atau barphase. Dalam kehidupan mana manusia yang hidup di dunia ini akan mengalami phase-phase kehidupan sekarang, kehidupan setelah mati dan kelahiran kembali (reincarnation) setelah suatu masa panjang tentang pembersihan dosa dilalui.
Bayangan tentang kehidupan tersebut, ajaran-ajaran agama dan sistem kepercayaan terhadap hakekat hubungan antara manusia dengan Tuhannya, merupakan suatu cara pengendalian sosial bagi masyarakat bergama seperti masyarakat Bali. Ajaran-ajaran yang mengarahkan pengertian tentang kehidupan ini, memberikan efektivitas yang besar sekali peranannya serta pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat itu sendiri.

Kehidupan sekarang

Dalam ajaran agama Hindu disebutkan bahwa kehidupan sekarang adalah kehidupan yang sementara saja sifatnya. Kehidupan ini penuh pengorbanan atau derita, dan bagi mereka yang dapat menjalani kehidupan ini dengan sebaik-baiknya maka akan ada suatu kehidupan abadi lainnya yang tanpa dosa dan derita. Menitis atau kelahiran kembali ke dunia memberikan tanda bahwa seseorang itu harus menjalani kembali cobaan dan derita hidupnya, sementara moksa adalah suatu kepergian dari seseorang yang suci

127