Halaman:Sistem Kesatuan Hidup Setempat Daerah Bali.pdf/140

Halaman ini tervalidasi

atau pertemuan dimulai, saat mengantar orang mati, atau saat pertemuan ketika ada upacara di pura, tetangga dan sebagainya. Semua tempat dan kesempatan yang ada, di mana kemungkinannya ada orang-orang berkumpul dan dapat saling berbicara, dapat menjadi sarana pergunjingan. Dan yang terpenting dari itu adalah adanya warga komunitas yang dapat dijadikan bahan pergunjingan, karena perbuatannya yang menyimpang dari kebiasaan atau tuntutan komunitas.

Masalah yang dijadikan bahan pergunjingan itu sendiri biasanya hanya berkisar pada masalah atau kebiasaan sehari-hari, yang menyangkut kehidupan masyarakat. Karena itu masalah yang menonjol atau perilaku yang menonjol dari seseorang selalu menjadi bahan yang paling sering untuk dibicarakan. Baik perilaku yang menonjol karena kesalahan yang dilakukan ataupun kebaikan yang terlalu menonjol juga menjadi bahan pergunjingan yang ramai. Misalnya dalam keadaan desa yang agak miskin, kehadiran seseorang atau salah seorang warga dengan suatu keadaan yang agak menonjol dalam materi, segera akan mengundang bahan pergunjingan. Kesalahan seseorang juga menjadi bahan pergunjingan yang utama, baik dengan tujuan untuk memperbaiki keadaan tersebut maupun hanya untuk bahan keisengan untuk mengunjingkannya. Dan terutama kemalasan seseorang untuk turut serta dalam kegiatan kelompok, seperti kerja bakti, ngayah, gotong royong, dan kunjungan tetangga; menjadi bahan pergunjingan yang utama pula.

Pengaruh yang dapat ditimbulkan oleh jenis-jenis pergunjingan tersebut sangat besar bagi orang yang menjadi bahan gunjingan tersebut. Terutama dalam mengintrospeksi diri mereka akan perbuatan yang telah dilakukan. Demikian pula bagi mereka yang ada di sekitar: orang-orang yang menjadi bahan pergunjingan menjadi lebih hati-hati dalam tindakan mereka jangan sampai menjadi gunjingan pula. Karena itu secara kenyataannya pergunjingan itu dapat menjadi salah satu cara pengendalian sosial yang sangat efektip dalam komunitas kecil seperti banjar dan desa.


Peranan kepercayaan

Dalam sistem kepercayaan yang ada pada komunitas kecil seperti banjar dan desa, tercakup beberapa hal yang berhubungan dengan perbuatan-perbuatan yang dilarang dan perbuatan yang diharuskan, apabila dilakukan oleh individu ataupun beberapa warga komunitas, seperti hal tersebut akan menjadi bahan pembicaraan warga yang lain. Bahkan untuk ini sudah tersedia sejumlah sanksi-sanksi tertentu, baik yang berhubungan dengan kehidupan sekarang maupun berhubungan dengan kehidupan di masa men -

130