Halaman:Sistem Kesatuan Hidup Setempat Daerah Bali.pdf/153

Halaman ini tervalidasi

BAB VII

BEBERAPA ANALISA


Analisa yang dikemukakan berikut ini diarahkan untuk memecahkan persoalan tentang beberapa aspek dalam rangka eksistensi dan dinamika komunitas masyarakat Bali. Persoalannya, seperti telah dirumuskan dalam Bab Pendahuluan adalah ”Seberapa jauh adanya perubahan dalam aspek bentuk komunitas, sistem pelapisan sosial, pimpinan masyarakat dan sistem pengendalian sosial dari sistem komunitas masyarakat Bali dalam kaitannya dengan dinamika masyarakat kebudayaan Bali”.
Di kalangan ahli-ahli ilmu sosial, umumnya terdapat keseragaman pandangan di dalam usahanya untuk memahami kebidupan masyarakat dan kebudayaan, bahwa pada hakekatnya eksistensi masyarakat dan kebudayaan itu adalah bersifat dinamik. Rumusan ini pula akan dipakai sebagai postulat untuk melihat sistem komunitas sebagai sub sistem masyarakat dan kebudayaan Bali.
Kerangka teori yang relevan yang dalam analisa ini dipakai untuk memahami dan menjelaskan tentang dinamika masyarakat, dan kebudayaan Bali adalah teori tentang organisasi tradisi (the organization of tradition). Teori yang berasal dari R. Redfield itu juga pernah dipergunakan oleh Philip F. Mc Kean dalam usahanya memahami tentang perkembangan masyarakat dan kebudayaan Bali, yaitu suatu perkembangan yang keseluruhannya mencakup tiga tradisi :
  1. Tradisi kecil (tradisi pra-Hindu).
  2. Tradisi besar (tradisi Hindu).
  3. Tradisi modern (modernisasi).

Sistem masyarakat dan kebudayaan Bali masa kini masih cukup kentara memperlihatkan ketiga jenis tradisi itu dengan unsur-unsur tradisi besar sebagai tradisi yang paling dominan.

Dinamika lain yang juga terwujud dalain sistem masyarakat dan kebudayaan Bali masa kini adalah suatu dinamika sebagai akibat dari adanya perluasan tingkat integrasi (level of integration) yang perkembangannya meliputi :
  1. Tingkat komunitas (desa)
  2. Tingkat regional (daerah).
  3. Tingkat nasional (pemerintah Republik).

Teori ini berasal dari J. Steward, juga pernah dipakai oleh C. Geertz dalam bukunya Agricultural Involution, adalah suatu ke-

143