Halaman:Sistem Kesatuan Hidup Setempat Daerah Bali.pdf/81

Halaman ini tervalidasi
  1. yang membedakan tinggi rendahnya kedudukan, maka hal ini dapat merupakan sebab perubahan dalam sistem pelapisan sosial yang berdasarkan kepada keturunan, senioritas, keaslian maupun kekuasaan.
  1. Faktor kekuasaan.
    Perubahan struktur pemerintahan yang mempunyai implikasi perubahan struktur kekuasaan akan sangat mempengaruhi sistem pelapisan atas dasar kekuasaan itu. Hal ini dapat kentara misalnya setelah hilangnya siStem pemerintahan yang berbentuk kerajaan di Bali.
  2. Faktor komunikasi.
    Pesatnya perkembangan komunikasi yang menyebabkan makin meluasnya masyarakat Bali terkomunikasi dengan dunia luar, membawa akibat makin banyaknya masuk nilai-nilai baru yang dapat menggeser atau merubah nilai-nilai tradisional. Hal ini juga merupakan salah satu sebab terjadinya perubahan dalam sistem pelapisan sosial resmi masa lalu.

Jalannya proses perubahan pelapisan sosial secara kualitatif dapat dikemukakan, bahwa ada perubahan yang berlangsung secara cepat dan ada pula secara lambat. Dalam sistem ekonomi dan dan sistem pemerintahan misalnya, proses itu berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan perubahan yang terjadi di bidang keagamaan. Secara keseluruhan proses perubahan itu berlangsung secara tumpang tindih dan cukup rumit. Jalur perubahan pelapisan dalam masyarakat Bali, dapat berproses melalui jalur formal yaitu melalui lembaga-lembaga pemerintahan resmi dan dalam hal ini ide perubahan pada umumnya asal dari luar masyarakat yang bersangkutan. Jalur yang lain adalah asal dari dalam masyarakat yaitu setelah sejumlah individu asal dari masyarakat yang bersangkutan mengembangkan nilai-nilai baru dan kemudian mendifusikannya secara intra-masyarakat. Mereka ini berperan sebagai ”agent of change” yang antara lain terdiri dari:pelajar, pegawai pedagang, pimpinan masyarakat.

Hasil perubahan pelapisan pada masyarakat Bali berdimensi dua, yaitu : melemahnya dasar-dasar pelapisan masa lalu (dasar keaslian, senioritas, keturunan dan kekuasaan tradisional) terutama dalam bidang kehidupan ekonomi, pendidikan, dan pemerintahan, dan berkembangnya dasar-dasar baru sebagai indikator pelapisan,

71