Halaman:Sistem Kesatuan Hidup Setempat Daerah Bali.pdf/94

Halaman ini tervalidasi

Seorang pimpinan tradisional ialah seorang pimpinan yang mendapatkan kedudukannya sebagai pimpinan ataupun mendapatkan kekuasaannya dan kewibawaannya secara tradisi, apakah itu warisan turun-temurun, secara pilihan masyarakat berdasarkan tradisi yang berlaku di masyarakat atau komunitas tersebut. Kemungkinan kepemimpinannya ini bisa berupa pimpinan mencakup ataupun pimpinan pucuk, karena kepada pemimpin seperti ini dilimpahkan wewenang yang demikian besar dan luas sehingga peranannya pada komunitas yang bersangkutan juga besar. Di samping itu kepopuleran seorang pemimpin tradisional seperti ini juga turut memberi ciri yang khas.

Seorang pemimpin masa kini adalah pemimpin yang duduk sebagai pimpinan suatu komunitas karena mendapatkan persetujuan dari para warga komunitas atau kadang-kadang juga tidak boleh seluruh warga. Pimpinan seperti ini mendapat limpahan wewenang dan kekuasaan kadang-kadang dari atasannya, sehingga sifat kepopuleran dari pimpinan seperti ini agak kurang jika dibandingkan dengan pimpinan tradisional yang ada.

Karena itu peranan dari pimpinan seperti ini pada warga komunitasnya kadang-kadang juga agak kurang dan kurang nampak.

Pada kedua jenis pimpinan tersebut baik pimpinan tradisional maupun pimpinan masa kini inasih dapat dibedakan antara pimpinan yang formal dan pimpinan yang non formal. Formal dalam artian bahwa kepemimpinannya secara resmi diakui adat atau kedudukannya sebagai pemimpin didasari oleh kekuasaan dan wewenang serta wibawa yang jelas ada. Kadang-kadang semua itu diatur oleh sejumlah aturan atau norma yang ada yang diadakan dan diikuti oleh segenap warga komunitas tersebut. Pengertian formal seperti itu ada pada pimpinan tradisional maupun masa kini.

Pimpinan yang non formal adalah pimpinan yang mendapatkan pengakuan dari para warga komunitas, baik sebagian ataupun keseluruhannya yang kepemimpinannya kadang-kadang tanpa adanya dasar aturannya yang tegas. Kepemimpinannya kadang-kadang hanya berdasarkan kepopulerannya saja. Namun di antara semua pemimpin yang ada kehadiran pimpinan non formal seperti ini kadang-kadang sangat penting artinya bagi warga komunitas yang bersangkutan.

Dari bentuk-bentuk pimpinan yang ada yang telah disebutkan di atas, rupanya ada berbagai sifat yang menonjol yang mendasari para pemimpin dalam mendapatkan kekuasaannya, kewibawaannya maupun kepopulerannya pada warga komunitas yang bersangkutan. Sifat-sifat tersebut mencakup sifat-sifat yang harus dipunyai oleh pemimpin:

84