Halaman:Sistem Perulangan Bahasa Minangkabau.pdf/27

Halaman ini tervalidasi

3

1.1.2 Masalah

Masalah yang hendak dikupas dalam penelitian ini adalah bagaimana sistem perulangan BM ini ditinjau dari aspek struktur dan semantisnya. Kekhususan aspek struktur dan semantis ini diharapkan akan dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana bentuk, fungsi, dan arti sistem itu pada tingkatan kata dan frase.

1.2 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini meliputi bentuk, fungsi, dan arti perulangan BM. Masalah yang bertalian dengan bentuk akan mendeskripsikan bentuk perulangan pada kata, baik kata dasar maupun kataturunan, pada frase yang meliputi frase kata benda, frase kata kerja, frase kata sifat, dan frase kata depan. Deskripsi yang bertalian dengan fungsi dan arti ditinjau dari bentuk perulangan kata dasar, kata turunan, dan bentuk frase yang ditemukan.

Dalam rancangan penelitian sebelumnya dinyatakan bahwa akan dibahas juga bentuk, fungsi, dan arti perulangan klausa dan kalimat. Akan tetapi, karena luasnya masalah bentuk, fungsi, dan arti kata dan frase, analisis klausa dan kalimat tidak dapat dideskripsikan dalam laporan ini, mengingat waktu yang sangat terbatas.

1.3 Kerangka Teori

Bertitik tolak dari kenyataan bahwa BI dan BM banyak mempunyai persamaan-persamaan dari segi fonologi, morfologi, dan sintaksis (Be, 1978 dan 1979: Nikelas, 1979). Langkah-langkah yang dipakai dalam meneliti kedua bahasa itu dapat bertitik tolak dari prinsip-prinsip yang bersamaan. Sehubungan dengan sistem perulangan BI, Ramian (1979) menyebut proses perulangan itu sebagai salah satu bentuk proses morfologis. Menurutnya, proses perulangan atau reduplikasi ialah pengulangan bentuk, baik seluruhnya maupun sebagian, baik dengan variasi fonem maupun tidak. Hasil pengulangan itu disebut kata ulang, sedangkan bentuk yang diulang merupakan bentuk dasar, Dalam hubungan dengan penelitian ini, prinsip-prinsip yang dikemukakan Ramlan dijadikan sebagai dasar analisis penelitian ini. Prinsip-prinsip Ramlan itu ialah sebagai berikut.