Halaman:Sitoeasi Politik Loear dan Dalam Negeri.pdf/45

Halaman ini tervalidasi

43

moengkin akan lebih berpetjah - belah dari jang soedah - soedah. Keadaan di Tiongkok sebeloem perang doenia ini akan seperti soerga kalau dibandingkan dengan naraka tjiptaan autonomie itoe. Autonomie itoe boleh djadi beroepa Commenwealth atau gemenebest tetapi akibatnja boeat rakjat Indonesia tentoelah „Gemenepest”.

Djanganlah Indonesia autonomie berharap akan bisa menimboelkan perindustrian jang akan sanggoep mengadakan kemakımoeran jang berbahagia boeat rakjat djelata den kelak bisa mengadakan perlawanan terhadap serangan dari loear. „Indonesia autonomie” itoe tetap akan tinggal Indonesia miskin boeat „Moerba” dan „Indonesia boelan - boelanan boeat imperialisme asing”.

Rakjat Indonesia mesti tolak semoes tjadangan jang berarti autonomie, Commonwealth, Dominion, Free State itoe. Rakjat Indonesia tak boleh membiarkan pemerintahnja beroending atas dasar jang koerang dari „merdeka 100%” itoe. Tetapi ada poela mereka jang bertanja : Apek ah kita bisa merdeka 100% ? Lihatlah pesawat terbangnja Inggeris ! Lihatlah kapal perang serta tank raksasanja ? Djawab kita: Lihatlah akibntnja „Bamboe roentjing”. Berapa senapan, pelor. tommygun, meriam, tank, bahkan kapal perang dan pesawat terbang jang direboet dengan bamboe roentjing. Bamboe roentjing dan alat perang jang semoelanja direboet dengan bamboe roentjing itoelah jang menahan Inggeris, Nica dikota Soerabaja.

Bamboe roentjing mengoesir Inggeris, Curkha, Nica dan Djepang dari Magelang dan mendesak ke Semarang. Bamboe roentjinglah poela achirnja jang memberi kesempatan rakjat digaris belakang. Bamboe roentjing itoelah poela jang memberi kesempatan kepada rakjat Indonesia memikirkan membikin sen