Halaman:Sorga Ka Toedjoe novelisation.pdf/20

Halaman ini tervalidasi

BAGIAN KELIMA

Kasimin

KASIMIN sedang hendak poelang kepondoknja, dari kebon, ketika ia berpapasan dengan Doel, pegawainja toean tanah Hasan.

Sesoeatoe pendoedoek di itoe desa ada mengetahoei betoel jang Hasan lagi sedang membeli semoea tanah-tanah jang terletak dipinggir soengai, karena disitoe ia, hendak berdirikan satoe fabriek kajoe jang besar, dan akan menggampangkan pengangkoetan, djadi perloe dengan itoe tanah-tanah jang berada dipinggir soengai. Soedah beberapa kali Kasimin diboedjoek akan djoeal kebonnja pada toean tanah, tapi selaloe menolak, meskipoen djoega harga jang ditawarkan padanja ada sangat tinggi. Boedjoekan, antjaman atau oewang soedah tidak bisa mempengaroehi Kasimin akan djoeal iapoenja kebon, karena boeat Kasimin kebon itoe ada meroepakan sebidang tanah jang penoeh dengan kenang-kenangan.

Soedah beberapa kali Doel tjoba boedjoek Kasimin akan toeroet keinginannja toean tanah Hasan, tapi Kasimin selaloe menolak. Boekan satoe kali sadja Doel telah dapat dampratan dari madjikannja boeat oeroesan kebonnja Kasimin itoe dan sekarang Doel takan berdaja, boeat penghabisan kali, sebeloemnja ia goenakan lain akal, boeat bikin Kasimin soeka toeroet kemaoeannja iapoenja madjikan.

Ketika melihat pada Doel lantas sadja Kasimin hendak balik kembali kekebonnja, tapi telah ditjegah oleh Doel jang berkata :

„Nanti doeloe bang, Min, akoe maoe ada bitjara sedikit sama kau”.

„Tentoe lagi-lagi oeroesan kebonkoe, apatah boekan begitoe ?” Kasimin menanja.

20