Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/106

Halaman ini tervalidasi

Karaeng tingkat lima). Kami berpendapat bahwa Sultan Hasanudin paling sedikit tergolong seorang Anak Sipuwe (Anak Karaeng tingkat empat). Bahkan mungkin sekali beliau tergolong Anak Sipuwe Manrapi' (Anak Karaeng tingkat tiga), sehingga sedikit banyak lebih memungkinkan beliau berhak untuk menduduki takhta kerajaan Gowa yang agung. Hal ini kami dasarkan atas hal-hal sebagai berikut:

Menurut buku Sejarah Gowa atau "Patturioloanga ri Tu Gowaya" ibu Sultan Hasanudin seorang yang berasal dari Lakiang, bertempat tinggal di Pattoppakang dan bemama I. Sabbe. Nama pamana'nya ialah I. Lo'mo' Takontu. Nama pamana' atau nama tambahan ini sama dengan nama atau areng paddaengang. Dengan demikian maka ibu Sultan Hasanudin terang bukan seorang budak. lbu Sultan Hasanudin adalah seorang wanita yang memakai dua nama atau di dalam bahasa Makasar dinamakan "Tau rua arenna" (= orang yang dua namanya). Nama diri atau areng rikale beliau ialah I. Sabbe sedang nama kedua atau nama pamana' beliau ialah I. Lo'mo' Takontu. Hal ini membuktikan dengan jelas bahwa ibu Sultan Hasanudin bukan seorang budak tetapi tergolong "tau rua arenna", yakni paling sedikit tergolong orang dari tingkat orang baik-baik (Tubaji). Dengan demikian maka Sultan Hasanudin bukan Anak Cera' (Anak Karaeng tingkat lima), tetapi paling sedikit Anak Sipuwe, bahkan mungkin sekali tergolong Anak Sipuwe Manrapi'. Pendapat kami ini diperkuat lagi oleh:

a.  Tulisan Abd, Razak Daeng Patunru di dalam buku beliau "Sejarah Gowa", diterbitkan oleh Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan dan Tenggara di Makassar halaman 36 yang menyebutkan bahwa Ibunda Sultan Hasanudin bernama I. Sabbe Lo'mo' Takontu bangsawan berasal dari Lakiang (sebuah kerajaan kecil di bahagian barat-daya Sulawesi-Selatan).

b.  Tulisan H.D. Mangemba yang berjudul "Sultan Hasanudin" (ajam djantan benua timur). Penerbit "Pustaka Budaja" Makassar tahun 1955 halaman 4 yang mencantumkan sebagai berikut: "Ibunda baginda (= Sultan Hasanudin, penulis) adalah turunan radja "palili'" sadja, artinya anak radja dari djadjahan keradjaan Gowa".

c.  Tulisan Sjariff Saleh "Pahlawan Sultan Hasanuddin" Penerbit Usaha Mahasiswa Indonesia Djl. Sawerigading No. 8


92