Halaman:Sultan Hasanudin menentang VOC.pdf/117

Halaman ini tervalidasi

BAB III. SULTAN HASANUDIN MELAWAN V.O.C.

Dalam bab yang terdahulu kami telah menguraikan tentang kerajaan Gowa sebelum Sultan Hasanudin naik dan menduduki takhta kerajaan Gowa. Jauh sebelum Sultan Hasanudin menduduki takhta kerajaan Gowa sebagai Raja Gowa yang ke XVI telah beberapa kali terjadi kontak antara orang-orang Belanda (V.O.C.) dan kerajaan Gowa.

Di depan tadi, sudah kami katakan, bahwa bentrokan bersenjata atau perang terbuka antara kerajaan Gowa dan orang-orang Belanda (V.O.C.) tidak dapat dielakkan. Antara kedua bangsa pelaut yang ulung dan gagah-berani itu pasti akan terjadi peperangan yang dahsyat. Betapa tidak! Orang-orang Belanda (V.O.C.) hendak memaksakan hak monopoli perdagangannya di kepulauan Maluku khususnya dan di Indonesia bagian timur pada umumnya. Siapa yang melanggar atau tidak mematuhi peraturan-peraturan serta ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh V.O.C. dianggap penyelundup atau penjahat yang harus dihukum dan diberantas.

Jadi orang-orang Belanda mau berkuasa dan merajalela di Indonesia bagian timur. Sebaliknya kerajaan Gowa berpendapat bahwa dunia dan lautan ini diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa untuk seluruh umat manusia. Tuhan tidak menciptakan bumi dan lautan hanya untuk orang-orang Belanda (V.O.C.) semata-mata. Kerajaan Gowa tidak mau mengakui hak monopoli perdagangan V.O.C. Kerajaan Gowa menentang perbuatan sewenang-wenang Belanda (V.O.C.) di kepulauan Maluku yang kaya rempah-rempah. Orang-orang Belanda (V.O.C.) dengan sewenang-wenang dan dengan seenaknya sendiri membuat peraturan-peraturan yang sangat merugikan dan mengekang kebebasan bangsa atau orang lain, termasuk kerajaan Gowa dan orang-orang suku Makasar. Sudah sejak dahulu kala, jadi jauh sebelum orang-orang Belanda (V.O.C.) datang ke tanah air kita, orang-orang suku Makasar sudah terkenal sebagai pedagang dan pelaut yang ulung. Seluruh Nusantara, bahkan pun tempat-tempat dan negeri-negeri jauh di luar Nusantara disinggahi oleh orang-orang dan pelaut-pelaut Bugis-Makasar dengan perahu-perahu pinisinya yang terkenal lincah dan laju.

Jadi kepentingan kerajaan Gowa dan kepentingan orang-orang Belanda (V.O.C.) saling bertentangan dan bertabrakan. Maka

103